Jombang, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto menyatakan salah satu indikator kemajuan suatu bangsa adalah berdasarkan pada kualitas sumber daya manusia (SDM) nya.
Jika SDM-nya lemah dalam hal intelektualitasnya maka bangsa itu akan tertinggal.
Baca: Gelar Diklat Kader Madya, Endro Tekankan Hal Ini
"Untuk menciptakan SDM kualitas unggul maka diperlukan perencanaan yang baik dalam berkeluarga untuk mencegah terjadinya Stunting yang berakibat pada turunnya kualitas SDM kita," ujar Edy disela Kunjungan Kerja Reses Komisi IX DPR RI Masa Persidangan II Tahun 2021-2022 di Kabupaten Jombang Provisi Jawa Timur bersama Bupati Jombang, BKKBN, BPOM, BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, baru-baru ini.
Politisi PDI Perjuangan itu menegaskan, permasalahan stunting bukanlah merupakan permasalahan ringan yang dapat diselesaikan dalam satu waktu. Stunting, menurut Edy, membutuhkan perencanaan jangka panjang dalam keluarga sebelum pasangan menikah dan memiliki anak, sampai pasangan melahirkan dan merawat anak-anak generasi penerus bangsa kita.
" Oleh sebab itu perlu sinergi bukan hanya dari pemerintah namun juga kerjasama semua aspek dalam hal ini antara BKKBN dalam hal perencanaan keluarga, BPOM dalam hal terjaminnya kebutuhan keamanan gizi, BPJS kesehatan dalam hal memastikan kesehatan masyarakat dan juga BPJS ketenagakerjaan di dukung oleh pemerintah setempat," papar Edy
Edy mengungkapkan, angka kasus stunting di Kabupaten Jombang masih cukup tinggi yaitu berkisar 13,1%. Meskipun tidak melebihi 14%, namun kasus stunting perlu mendapatkan perhatian yang serius dalam percepatan pencegahan dan penanganannya.
Baca: Eri Siapkan Inovasi Baru Untuk Program KP KAS
"Sehingga Komisi IX DPR melakukan kunjungan kerja spesifik ke Kabupaten Jombang salah satunya untuk berdiskusi secara langsung terkait upaya apa saja yang sudah dilakukan dan akan dilakukan oleh pemkab Jombang dalam mengatasi permasalahan yang masuk dalam RPJMN pemerintah ini," ujar Edy.
Harapannya, sambung Edy, ada evaluasi dari segala sektor terkait penanganan stunting.
"Dan akan ada inovasi upaya percepatan yang terintegrasi antara pemerintah pusat dengan daerah hingga keluarga sehingga kasus stunting tidak akan semakin merebak dan tercipta SDM unggul berdaya saing tinggi di Indonesia," pungkasnya.