Ikuti Kami

Edy Wuryanto Apresiasi Pemberian STR Seumur Hidup Bagi Dokter WNI Lulusan Luar Negeri

Karena tujuan mempermudah peluang dokter lulusan luar negeri kembali ke Indonesia adalah untuk pemerataan.

Edy Wuryanto Apresiasi Pemberian STR Seumur Hidup Bagi Dokter WNI Lulusan Luar Negeri
Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto mengatakan pemberian Surat Tanda Registrasi (STR) seumur hidup bagi para dokter spesialis WNI lulusan luar negeri yang selesai melakukan adaptasi patut diapresiasi dan dia menyoroti sejumlah hal yang dapat ditingkatkan.

Edy menjelaskan menyarankan agar mereka praktik di daerah yang kekurangan dokter spesialis, tidak hanya di kota saja, karena tujuan mempermudah peluang dokter lulusan luar negeri kembali ke Indonesia adalah untuk pemerataan.

Menurutnya, pemerintah bisa membuat mereka tetap tertarik praktik di daerah, terutama daerah terpencil, seperti dengan memberikan insentif atau hal menarik lainnya, memastikan kesejahteraan, alat kesehatan yang memadai, dan Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan dengan kompetensi mumpuni, sehingga punya tim yang baik.

Baca: Berikut Aksi Nyata yang Dilakukan Ganjar Pranowo

“Namun kalau mereka belajar di luar negeri bukan dengan beasiswa negara, maka tidak boleh dipaksa juga,” ucapnya.

Edy menyatakan dalam masa adaptasi ini seharusnya para dokter spesialis lulusan luar negeri ini akan menyesuaikan layanan kesehatan di Indonesia. Menurutnya, ada kemungkinan saat belajar di luar negeri, dokter-dokter ini menggunakan alat kesehatan yang lebih terkini daripada di Indonesia. Namun, Edy yakin dengan adaptasi yang dijalankan, mereka dapat menyesuaikan diri dengan baik.

“Pada prinsipnya mereka punya dasar teori dan pengalaman di bidang kedokteran yang sama. Hanya masalah adaptasi saja,” katanya.

Dia menambahkan, apa yang dikerjakan pemerintah ini merupakan babak baru. Dia mengaku sempat mendapatkan curhatan dari lulusan luar negeri bahwa mereka sulit membuka praktik di Indonesia, padahal punya kemampuan yang baik dan keinginan untuk mengabdi di dalam negeri.

“Sekarang punya peluang yang sama dengan dokter lulusan dari dalam negeri, tapi dengan masa adaptasi dulu,” ujarnya.

Edy juga mendorong penyelenggaraan pendidikan berbasis rumah sakit (hospital-based). Putra putri daerah yang berkomitmen untuk kembali ke daerahnya bisa diberikan beasiswa, katanya, dan rumah sakit yang digunakan untuk pendidikan disarankan bukan rumah sakit pendidikan yang dimiliki universitas agar ada pemerataan. 

Baca: Ganjar Sentil Jokowi yang Tak Kembalikan KTA PDI Perjuangan

"Maka segera saja Kemenkes mengeluarkan aturan teknis tentang pendidikan berbasis rumah sakit dan harus ada koordinasi dengan Kemenristek agar tidak ada standar ganda antara pendidikan spesialis berbasis universitas dengan yang berbasis universitas,” ucapnya.

Edy juga meminta kolegium untuk segera menata standar kompetensi, standar pendidikan, proses, evaluasi, hingga uji kompetensi nasional.

Dia menilai dengan kemudahan bagi lulusan luar negeri ini, tidak hanya menguntungkan dari segi bertambahnya jumlah dokter spesialis, namun juga ada transfer ilmu dan kemampuan, serta pengalaman, agar layanan kesehatan di Indonesia semakin bagus.

Quote