Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto bersama Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang menggelar sosialisasi tentang keamanan obat dan makanan. di Gedung Serba Guna Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang, beberapa waktu lalu.
Salah satu fokus utama kegiatan ini adalah pentingnya pemahaman masyarakat terhadap konsumsi antibiotik secara tepat dan bertanggung jawab. Ketua Tim Komunikasi, Informasi, Edukasi BBPOM Semarang, Novi Eko Rini menegaskan, antibiotik tidak boleh dikonsumsi sembarangan.
Baca: Ganjar Ingatkan Presiden Prabowo Untuk Berhati-hati
Selain itu harus dihabiskan sesuai resep, meskipun pasien merasa sudah sembuh. Penggunaan antibiotik yang tidak tuntas dapat menyebabkan resistensi, di mana kuman menjadi kebal terhadap antibiotik.
“Kalau kumannya kebal, nanti saat sakit lagi harus diberi antibiotik yang lebih kuat atau jenis lain yang mungkin lebih mahal. Ini tentu merugikan pasien,” jelas Novi.
Selain itu, pihaknya juga mengingatkan agar masyarakat mewaspadai obat ilegal serta bahan berbahaya dalam makanan yang masih banyak beredar. Di sisi lain, Edy Wuryanto mengaku prihatin dengan masih tingginya kasus resistensi antibiotik akibat konsumsi yang tidak tepat.
Oleh karena itu, ia menggandeng BBPOM untuk menggelar kegiatan ini.
Baca: Ganjar Pranowo Mempertanyakan Klaim Sawit Sebagai Aset Nasional
“Banyak yang menghentikan obat saat merasa sembuh, akibatnya penyakit tidak sembuh tuntas dan bisa kambuh lebih parah,” ungkap Edy.
Ia menekankan pentingnya peran tenaga kesehatan dan kader desa sebagai ujung tombak dalam edukasi masyarakat. Oleh karena itu, para bidan dan kader yang hadir diharapkan dapat menyebarluaskan informasi yang diperoleh kepada warga di lingkungan masing-masing.