Boyolali, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto menghadiri Kegiatan Launching Pendampingan, Konseling, dan Pemeriksaan Kesehatan dalam Tiga Bulan Pra Nikah sebagai Upaya Pencegahan Stunting dari Hulu kepada Calon Pengantin di Pendopo Gede Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah (Jateng), baru-baru ini.
Sesuai Peraturan Presiden No. 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, Edy menyatakan pencegahan stunting harus dilakukan sejak 3 (tiga) bulan sebelum menikah.
Baca: Sarce Salurkan Bantuan di Tana Toraja & Toraja Utara
"Hal ini dikarenakan tingginya angka anemia dan kurang gizi pada remaja putri sebelum menikah sehingga pada saat kehamilan berpotensi menyebabkan anak mengalami kondisi stunting," ujar Edy.
Politisi PDI Perjuangan itu melanjutkan, inovasi program pendampingan, konseling dan pemeriksaan (tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas dan kadar Hb) yang dilakukan mulai 3 (tiga) bulan sebelum menikah merupakan salah satu langkah tepat dalam mengatasi masalah stunting.
Namun, sambung Edy, tentu saja langkah tersebut dapat berhasil apabila ada dukungan koordinasi, sinkronisasi, dan integrasi program dan kegiatan Percepatan Penurunan Stunting antara Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan Kementerian Agama (Kemenag).
Baca: Pemkot Surabaya Terima Penghargaan Kota Terinovatif
"Hal itu penting untuk tercapainya target nasional prevalensi Stunting sebesar 14% pada tahun 2024, " ujar Edy.
Lalu, Edy melanjutkan, tersedianya layanan Intervensi Spesifik juga penting dalam mengatasi Stunting.
"Juga tersedianya layanan Intervensi Sensitif pada Pemeriksaan Kesehatan dalam Tiga Bulan Pra Nikah sebagai Upaya Pencegahan Stunting dari Hulu kepada Calon Pengantin, sangat penting untuk mencegah Stunting," ujar Anggota DPR-RI dari Dapil Jateng 3 itu.
