Ikuti Kami

Edy Wuryanto Nilai Perlunya Sumber-sumber Dana Baru Untuk Program MBG

Sebelumnya, usulan terkait pemanfaatan dana zakat untuk MBG disampaikan oleh Ketua DPD RI.

Edy Wuryanto Nilai Perlunya Sumber-sumber Dana Baru Untuk Program MBG
Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto mengatakan perlunya sumber-sumber dana untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG), termasuk mendorong pengalihan penggunaan anggaran program percepatan penurunan stunting, karena program MBG memerlukan anggaran yang besar.

"Memang anggaran ini pasti besar, karena itu kami mendorong Badan Gizi Nasional (BGN) tidak berjalan sendiri. Bisa disinergikan dengan Kemenkes, sehingga sebagian pendanaan dari BGN bisa mengambil dari Kemenkes," kata Edy Wuryanto dalam diskusi media bertajuk "Peran Penting Susu dalam Makan Bergizi Gratis (MBG)", di Jakarta, Rabu.

Yang kedua, katanya, dari BKKBN. Anggaran stunting besar sekali, bahkan dulu ada intervensi spesifik, ada intervensi sensitif. 

Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan PDI Perjuangan Tetap Kokoh

"(Anggaran) intervensi sensitif besar sekali, ratusan triliun rupiah. Maka difokuskan sekarang semua melalui satu pintu di dapur (SPPG), sehingga tepat sasaran," kata Edy Wuryanto.

Pada kesempatan itu, ia menyampaikan juga mendukung wacana pemanfaatan dana zakat untuk MBG.

"Termasuk BUMN yang punya dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) daripada CSR-nya lari kemana-mana, kita harus kampanyekan CSR ini digunakan untuk mendukung dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), termasuk dana-dana filantropi dari perusahaan, dari yayasan-yayasan keagamaan, dari sumber apapun. Masyarakat kita itu kan dermawan, suka memberi," kata Edy Wuryanto.

Baca: Ganjar Pranowo Mempertanyakan Klaim Sawit Sebagai Aset Nasional

Sebelumnya, usulan terkait pemanfaatan dana zakat untuk MBG disampaikan oleh Ketua DPD RI Sultan B Najamuddin di Gedung DPR RI, Senayan, Selasa (14/1).

Dana zakat itu dikumpulkan dari masyarakat untuk memaksimalkan implementasi Program MBG.

"Saya melihat ada DNA dari negara kita, dari masyarakat Indonesia itu kan dermawan, gotong-royong. Nah kenapa enggak ini justru kita manfaatkan juga," katanya.

Quote