Denpasar, Gesuri.id - Gubernur Bali I Wayan Koster menggelontorkan stimulus dalam bentuk Bantuan Tidak Terduga (BTT) untuk pelaku usaha koperasi yang terdampak pandemi COVID-19 di Pulau Dewata.
"Secara khusus, untuk koperasi saya minta agar diberikan bantuan stimulus terlebih dahulu, karena program dari pemerint pusat belum ada yang menyentuh koperasi secara menyeluruh," kata Koster saat menyampaikan sambutan pada penyerahan simbolis bantuan stimulus kepada koperasi, di Gedung Wiswasabha Utama Kantor Gubernur Bali, di Denpasar, Selasa (2/6).
Koster mengklaim Bali yang pertama memberikan bantuan untuk mendukung kegiatan koperasi di tengah dampak wabah COVID-19 ini, daerah lain belum ada.
Baca: Dekopin Usulkan Pembebasan Pajak untuk Koperasi
"Oleh karena itu, saya minta kepada saudara manfaatkan bantuan stimulus ini secara cermat sehingga benar-benar memberikan manfaat yang optimal kepada koperasi," ujar Koster.
Gubernur Koster menyebutkan terdapat lebih dari 4.000 koperasi di Bali akan menikmati bantuan tersebut. Hanya saja belum tentu semuanya akan menerima bantuan itu. Sebab disyaratkan yang boleh menerima bantuan adalah koperasi yang status operasional masih aktif, eksis dan terpenting memenuhi syarat yang ditentukan.
"Yang akan menerima semua jenis koperasi, yang terdaftar, by name, by address. Nanti diverifikasi dulu apakah masih aktif, ada pengurusnya, kegiatannya jalan, kantornya ada, sesuai alamat. Kalau yang tidak aktif ya jangan. Kalau semuanya memenuhi syarat, itu ada sekitar 4.000-an koperasi," ucapnya.
Besaran nilai bantuan yang akan diterima variatif tergantung jenis koperasinya. Untuk koperasi binaan kabupaten/kota mendapat bantuan Rp10 juta, dan untuk binaan Pemprov Bali sebesar Rp30 juta.
"Jangan dilihat dari nilainya, mungkin terasa kecil, tetapi setidaknya ada untuk meringankan biaya operasional. Karena seperti diketahui, pemerintah pun kena imbas pandemi ini yang membuat PAD menurun. 'Bedik ade, bedik kanggoang dum, tapi pang ajak mekejang pade maan duuman (sedikit ada, sedikit dibagi, tetapi biar semua kebagian)," seloroh Koster dengan logat Bulelengnya yang kental.
Di hadapan para penggiat koperasi, Koster juga menyampaikan rencananya untuk mencanangkan ekspor produk-produk lokal Bali, baik produk pertanian maupun kerajinan, untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, sehingga tidak semata-mata bertumpu pada sektor pariwisata.
"Produk-produk kita utamanya hasil pertanian sangat digemari negara-negara lain seperti manggis yang diminati Tiongkok, begitu pula hasil kerajinan perak, emas dan sebagainya. Saat ini pun sebenarnya masih jalan tapi kendala transportasi udara yang dibatasi, hanya mengandalkan jalur laut membutuhkan waktu yang lama," ujarnya.
Pihaknya memang sudah harus mulai memikirkan dan melakukan upaya-upaya agar tidak hanya tergantung sektor pariwisata, memajukan sektor lain untuk memperkuat sektor pariwisata.
"Kita akan mulai petakan negara-negara yang berpotensi menjadi pasar untuk produk-produk kita, tetapi sebelumnya kita mulai di tingkat lokal dengan mewajibkan para pelaku usaha sektor pariwisata untuk memanfaatkan produk-produk lokal petani dan perajin kita," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali Wayan Mardiana mengatakan sasaran penerima bantuan yang akan diberikan adalah koperasi binaan provinsi dan kabupaten/kota se-Bali.
Untuk tahap pertama jumlah koperasi yang telah memenuhi persyaratan sebanyak 758 koperasi, dengan rincian binaan provinsi sebanyak 93 koperasi dan binaan kabupaten/kota sebanyak 665 koperasi dan sisanya menunggu proses kelengkapan administrasi.
Terkait pemanfaatan stimulus tersebut oleh masing-masing koperasi penerima, menurutnya juga sudah diatur berdasarkan petunjuk teknis penggunaan.
Di sisi lain, Ketua KSU Nawa Eka Cita Denpasar I Nyoman Sudarsa menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas upaya yang dilaksanakan Pemprov Bali dalam mendukung keberlangsungan usaha koperasi di Bali.
Baca: Efek Corona, Evita Dorong Pemerintah Restrukturisasi Kredit
"Dalam situasi pandemi ini, usaha koperasi sangat membutuhkan bantuan likuiditas. Karena benar-benar terasa dampaknya, penurunan hampir 50 persen, bahkan lebih," ujarnya.
Dengan adanya stimulus ini, lanjut Sudarsa, tentu akan sangat membantu penanganan biaya operasional untuk pembayaran gaji, listrik, air, bunga-bunga pinjaman yang juga dimiliki.
Diapun menyatakan akan mendukung upaya Pemprov Bali dalam memajukan IKM dan UMKM Bali yang juga bisa dilakukan melalui koperasi.