Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon menganggap Semuel sudah memberi kontribusi dan berkinerja dengan baik sejak menjabat pada 2016-2024.
Semestinya Budi Arie yang mundur atas jebolnya PDNS 2, atau Presiden Jokowi yang mengambil inisiatif memecat Budi Arie.
Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Tak Berniat Ikuti Pilkada
“Kesatria dong menteri, dengan ini saya ambil tanggung jawab saya menyatakan mundur, demi perbaikan ke depan dan demi menjaga harkat Pak Presiden Jokowi, begitu dong,” kata Effendi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/7).
Dia mengingatkan proteksi data nasional sudah dianggarkan dan dikucurkan. Artinya, ada persoalan manajerial yang seharusnya pemimpin tertinggi pada kementerian berinisiatif mundur sebagai tanggung jawab moral.
“Harus menterinya mundur, kalau enggak mundur ya pecat,” katanya.
Peristiwa mundurnya Dirjen Aptika, kata Effendi, bisa menjadi potret betapa buruknya kualitas menteri kabinet Presiden Jokowi. Dari peristiwa tersebut, dia mengusulkan lebih baik penunjukan menteri tidak lagi hak prerogatif presiden, tetapi berdasarkan uji publik.
Baca: Lima Kelebihan Gubernur Ganjar Pranowo
Ketua DPR RI Puan Maharani meminta Presiden Jokowi mengevaluasi kinerja para pembantunya. Dia juga meminta para menteri mengevaluasi diri, berkaca dari kasus PDNS 2.
“Menteri itu merupakan orang yang membantu presiden. Jadi, ya selama dalam menjalankan tugasnya tidak bisa maksimal, ya mungkin bisa dievaluasi oleh presiden,” tuturnya.
