Ikuti Kami

Effendi: Wacana Pertahankan Sri Mulyani Memprihatinkan

“Ketergantungan kita pada pinjam-meminjam itu sangat luar biasa. Harusnya ketergantungan kita kepada rakyat".

Effendi: Wacana Pertahankan Sri Mulyani Memprihatinkan
Politikus PDI Perjuangan, Effendi Simbolon.

Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan, Effendi Simbolon menyatakan sangat prihatin dengan kondisi perekonomian Indonesia saat ini. 

Menurutnya, kinerja tim ekonomi pemerintahan Presiden Jokowi sangat buruk sehingga harus dirombak total.

Baca: Korban Banjir DKI Tuntut Rp2 M, Gembong: Tanyakan Pemprov!

Salah satu yang dia sorot adalah Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Ia mengatakan, wacana mempertahankan Sri Mulyani tetap menjadi menteri sangat memprihatinkan.

Dia mengatakan, salah satu masalah besar Indonesia saat ini adalah ketergantungan pada pinjaman. 

Nanti, lanjutnya, ujung-ujungnya akan menjadi bom waktu bagi negara dan paling memprihatinkan akan menyengsarakan rakyat.

“Ketergantungan kita pada pinjam-meminjam itu sangat luar biasa. Harusnya ketergantungan kita kepada rakyat, yang bisa kita gali dari rakyat kita sendiri,” ujarnya seperti dikutip Indonesiainside.id, Sabtu (6/3).

Karena itu, dia meminta Presiden Jokowi lebih cermat dalam mengangkat tim ekonomi pada periode keduanya pemerintahannya. Ini karena harapan terbesar rakyat kepada Jokowi adalah kesejahteraan.

“Jadi, menurut saya, yang dikoreksi itu harusnya ekonomi kita. Biaya mencapai 5 persen itu sangat luar biasa. Berapa triliun uang kita berputar. Berapa banyak kemudian yang dihambur-hamburkan oleh para koruptor. Ini bukan memalukan, ini memprihatinkan,” ucapnya.

“Ini bukan mengkritik pak Jokowi. Ini kenyataan pak. Ekonomi kita hancur, kita mati semua,” katanya.

Dia mengusulkan agar orang yang diberi tanggung jawab di bidang ekonomi haruslah orang yang memiliki komitmen tinggi. Salah satunya, meningkatkan perekonomian Indonesia ke angka 7 persen.

“Artinya, ini yang dibenahi. Ini berkaitan harkat orang banyak. Ekonomi pak. Benahi semua untuk memastikan sampai ke 7 persen,” ujarnya.

Baca: Korupsi di DKI, Dewi Tanjung: Novel Baswedan Lindungi Anies

Dia kemudian membeberkan bahwa sebenarnya kepentingan para elite politik mengincar jabatan hanya untuk memenuhi kepentingan pribadi. Bahkan, tak sedikit dari para pejabat yang hanya memikirkan kekayaan pribadi.

“Memuakkan sebenarnya, saya di politik aja sudah muak sebenarnya. Ujung ujungnya harus ingin merampok aja kok. Ga ada urusan. Duit, kedaulatan, status itu penting (bagi mereka). Itu itu aja. Berkutat di situ situ aja kok kebidupan politik kita,” pungkasnya. Dilansir dari indonewsid.

Quote