Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan, Ferdinand Hutahaean juga menyoroti kebijakan pemerintah terkait efisiensi anggaran.
Ferdinan membandingkan cara Amerika dan Indonesia dalam melakukan efisiensi anggaran.
Di Amerika, efisiensi anggaran dilakukan dengan menghapus anggaran-anggaran yang tidak perlu. Salah satu anggaran terkait buzzer.
Amerika juga melakukan pemotongan anggaran dengan menghapus anggaran-anggaran tak berguna seperti anggaran buzzer media ini demi anggaran bagi rakyat,” tulisnya dicuitan akun X pribadinya dikutip, Senin (24/2/2025).
Menurutnya ini berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di Indonesia.
Dimana, Pemerintah justru mengangkat buzzer ini dan bahkan diberi jabatan sebagai staf khusus.
Tentunya dengan berbagai fasilitas yang diberikan seperti gaji resmi. Namun mirisnya, untuk anggaran rakyat malah dikurangi.
“Dinegeri kita, buzzer malah jadi Staff khusus dengan gaji resmi tapi anggaran untuk rakyat dikurangi dan mengakibatkan beban rakyat bertambah,” tuturnya.
Terbaru, Deddy Corbuzier resmi dilantik sebagai Staf Khusus di Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Deddy Corbuzier diangkat langsung oleh Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin pada Selasa (11/2/2025).
Diangkatnya Deddy sebagai Staf Khusus ini menjadi sorotan publik, mengingat latar belakang Deddy sebagai pesohor di dunia hiburan.
Begitupun saat Kementerian Komdigi melantik Rudi Valinka alias Rudi Susanto yang disebut sebagai buzzer Presiden Jokowi sebagai stafsus.
Sumber: fajar.co.id