Yogyakarta, Gesuri.id - Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto berharap adanya penguatan dan peningkatan sistem pelayanan kesehatan dan penambahan fasilitas kesehatan yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Selain itu, pemerintah daerah perlu konsisten jalankan tujuh langkah pitulungan untuk mempercepat penanganan dan memutus mata rantai penyebaran penyakit menular baru ini.
“Mengantisipasi kondisi aktual adanya lonjakan pasien positif Covid-19, yang di akhir pekan dan awal pekan ini cukup tinggi dan mencetak rekor baru, aparat pemerintah daerah wajib gerak cepat jalankan strategi penanganan dengan tujuh langkah pitulungan, jangan sampai ada rakyat yang tidak terlayani kebutuhan pelayanan kesehatan di faskes. Kita harapkan Pemda segera menambah fasilitas shelter untuk karantina mandiri dan perlu juga menambah kapasitas rumah sakit rujukan Covid,” kata Eko di Yogyakarta, Senin (28/6).
Baca: Eko Harap Pelayanan Kesehataan Tak Terganggu
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta ini menyatakan jika diperlukan pemerintah daerah bisa mengambil langkah kebijakan untuk menambah kapasitas shelter, bagi pasien positif Covid-19 yang wajib isolasi mandiri.
Upaya peningkatan kualitas sistem pelayanan kesehatan juga perlu dijalankan, dengan segala keterbatasan yang ada.
Hal yang pasti, dukungan jalankan strategi kebijakan 7 langkah pitulungan untuk memberikan pelayanan publik bidang kesehatan yang optimal siap diberikan. Mulai dari strategi kebijakan pencegahan, dukungan anggaran hingga pengawasan.
“Keterbatasan kapasitas pelayanan faskes di RS untuk kasus pasien yang butuh perawatan, juga terbatasnya jumlah tenaga kesehatan yang melayani tak mungkin secara cepat ditambah. Mengingat kondisi ini, kita ingatkan masyarakat Yogyakarta, dan DIY pada umumnya untuk benar disiplin jalankan protokol kesehatan, rajin cuci tangan pakai sabun, pakai masker saat beraktifitas di luar, jaga jarak menghindari kerumunan dan di rumah saja jika tak kebutuhan mendesak dan jaga kesehatan,” kata Eko.
Berdasarkan data buletin Germas COV DIY, per 28 Juni 2021 dilaporkan terjadi rekor tertinggi kembali terpecahkan untuk kasus konfirmasi dan kasus kematian.
Kasus kematian menembus 32 kematian dalam sehari sementara kasus konfirmasi mencatat rekor 859 kasus dengan dua kabupaten yang mendominasi yaitu Bantul dan Sleman.
Angka kesembuhan masih terus menurun dari 82,79 persen menjadi 81,39 persen dan angka kematian beranjak naik dari 2,56 persen menjadi 2,57 persen. Jumlah kasus aktif bertambah menjadi 9.414 (16,03 persen) meningkat dari 8.414
Keterisian Bed (BOR) telah melampaui angka 90 persen bahkan BOR isolasi telah mencapai 94,1 persen sementara BOR ICU 69,3 persen.
Baca: Eko Minta Pemprov DIY Segera Sikapi Kenaikan Kasus COVID-19
Per 28 Juni 2021, di DIY terkonfirmasi positif ada 859 orang dengan angka kesembuhan 330 orang dan 32 orang dilaporkan meninggal dunia. Secara detail untuk yang terkornfirmasi positif di Kabupaten Sleman terdapat 288 kasus, Bantul 383, Kota Yogyakarta ada 122 kasus, di Kulonprogo ada 43 kasus dan di Gunungkidul 23 kasus.
Angka kesembuhan di Sleman 164 kasus, lalu Bantul ada 87 kasus, di kota Yogyakarta 33 kasus dan Kulonprogo 18 sementara di Gunungkidul ada 28 kasus. Sementara laporan pasien meninggal dari Sleman ada 19 orang, Bantul 5 orang, Kota ada 2 orang, Kulonprogo ada 1 orang dan dari Gunungkidul ada 5 orang.
“Melihat data yang ada, kita dorong pemerintah daerah bisa efektif berikan pelayanan kesehatan. Pastikan pelayanan publik kepada rakyat tetap bisa dipenuhi. Jalankan kebijakan PPKM mikro di wilayah dengan baik. Kita semua ingin tuntaskan upaya memutus mata rantai penanganan Covid-19 ini dan bisa segera bangkit kembali dari aneka dampak akibat pandemi,” kata Eko.