Ikuti Kami

Eko Suwanto Ingatkan Pemprov DIY Serius Persiapkan Mitigasi & Rekayasa Penanggulangan Bencana

Mitigasi menjadi hal yang penting karena DIY pada lebaran memiliki momentum tidak hanya bagi warga lokal saja.

Eko Suwanto Ingatkan Pemprov DIY Serius Persiapkan Mitigasi & Rekayasa Penanggulangan Bencana
Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto.

Jakarta, Gesuri.id - Komisi A DPRD DIY mengingatkan agar Pemda DIY lebih serius mempersiapkan mitigasi dan rekayasa.

Pentingnya keseriusan dalam mempersiapkan mitigasi dan rekayasa dalam pelaksanaan libur lebaran tahun 2025 ini diungkapkan Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto dalam diskusi Strategi Pengelolaan Ketertiban Umum di Masa Mudik dan Perayaan Idul Fitri, Rabu (19/3).

Eko Suwanto mengatakan, mitigasi menjadi hal yang penting karena DIY pada lebaran memiliki momentum tidak hanya bagi warga lokal saja. Namun, juga perantau yang akan pulang ke kampung halaman.

Baca: Ganjar Pranowo Belum Pastikan Maju Pada Pilpres 2029

"Berbeda dengan daerah yang lain, di Jogja ini ada arus mudik yang datang ada, yang pergi juga ada terutama para pelajar, mahasiswa, dan pekerja yang sehari-hari di Yogyakarta dan berpulang ke kampungnya," kata Eko Suwanto.

Eko Suwanto menegaskan, berbagai mitigasi dengan rekayasa dalam pelaksanaan libur lebaran menjadi hal penting terutama dari aspek mitigasi bencana.

Mitigasi bencana agar aspek kesiapsiagaan menjadi utama, karena selain potensi bencana hidrometeorologi, Jogja juga ada gunung Merapi yang saat ini masih berstatus Siaga Level III.

"Kepada kepolisian pun kami juga berharap nanti koordinasi dengan Pemda Sleman untuk memastikan 7 km dari puncak merapi ini betul-betul bersih dari aktivitas. Jangan sampai nanti pas ada erupsi, kemudian di dalamnya ada masyarakat dan ini pasti akan berbahaya kita semua," ujar Eko Suwanto.

Kepala Pelaksana BPBD DIY yang juga Plt Kepala Satpol PP DIY Noviar Rahmad mengatakan, libur lebaran akan menjadi libur terpanjang pada tahun ini dan diperkirakan jumlah kedatangan pemudik sebanyak 6 juta orang.

Disamping itu, yang menjadi perhatian dari Pemda DIY juga terkait adanya faktor pendukung dengan diberlakukannya Work From Anywhere (WFA) 24 Maret 2025.

Noviar menjelaskan, Menteri Dalam Negeri juga telah mengeluarkan surat edaran nomor 406 .1/749/SJ tentang kesiapsiagaan pemerintah daerah dalam mendukung arus mudik lebaran 1446 H.

Pemda DIY lanjut Noviar, sudah melakukan koordinasi lintas sektor dengan Forkominda, Kepolisian, dan TNI pada tanggal 17 Maret yang dipimpin langsung Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Disamping itu, upaya memastikan kelancaran arus lalu lintas terutama pada daerah-daerah asal perlintasan dan tujuan mudik pada masa mudik lebaran juga terus dilakukan. Termasuk kesiapan infrastruktur pendukung seperti perbaikan jalan di jalurnya dan perlengkapan serta fasilitas pendukung lainnya seperti posko kesehatan, tempat istirahat, dan prasarana lainnya.

"Pemda DIY sekarang juga lagi berlomba Dinas PU ESDM memperbaiki jalan yang Nanggulan kemarin putus dan juga ada berapa longsor yang kemarin kejadian di Clongop Gedangsari Itu juga lagi berburu dengan waktu," kata Noviar, dalam paparannya mewakili Sekda DIY, pada diskusi Strategi Pengelolaan Ketertiban Umum di Masa Mudik dan Perayaan Idul Fitri, Rabu (19/3/2025).

Sementara, Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda DIY AKBP Widya Mustikaningrum mengatakan, sejumlah kesiapan dilakukan untuk mendukung pelaksanaan arus mudik balik Idulfitri 1446 H. Salah satunya dengan gelar pasukan yang biasanya 14 hari, pada lebaran kali ini akan berlangsung selama 17 hari dari 23 Maret sampai tanggal 7 April 2025.

Baca: Ganjar Pranowo Mempertanyakan Klaim Sawit Sebagai Aset Nasional

AKBP Widya mengimbau, agar para pemudik maupun wisatawan tetap mengutamakan keselamatan, hal ini penting melihat data laka pada saat operasi ketupat 2023 dan 2024 lalu, ada kenaikan secara kuantitas terjadi kenaikan sekitar 25 persen atau 51 kejadian.

Total jumlah kejadian laka pada tahun 2023 ada 205 kejadian dengan korban meninggal dunia 18 orang dan luka ringan 305 orang. Sedangkan di tahun 2024 ada 256 kejadian dengan 17 korban meninggal dunia dan 339 korban luka ringan.

"Kami berharap, dengan kerja sama kita semua di tahun ini pada saat lebaran tahun ini, secara kuantitas maupun kualitas bisa turun semuanya angka-angka tersebut. Itu akan bisa terwujud jika kita bisa bekerja sama dengan baik," kata AKBP Widya.

AKBP Widya menjelaskan, pada lebaran tahun ini, Polda DIY akan menambahkan dua kamera counting traffic dari tahun sebelumnya ada tujuh kamera diperbatasan provinsi DIY, untuk melihat data kendaraan masuk. Dua kamera ini akan dipasangkan di Ngawen dan Clongop, perbatasan antara Wedi dan Gedangsari. "Kalau kami melihat perhitungan kendaraan memang terjadi kenaikan ya," ujarnya.

Quote