Yogyakarta, Gesuri.id - Gerakan dakwah berkemajuan yang dirintis oleh KH Ahmad Dahlan ini telah membawa Muhammadiyah sebagai pilar strategis bangsa Indonesia sejak jaman sebelum kemerdekaan hingga hari ini.
"Selamat Milad ke-109, semoga Muhammadiyah terus berkhidmat untuk kemajuan bangsa dan kemanusian," kata Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto di Yogyakarta Kamis (18/11).
Eko menambahkan sekarang ini, tantangan bangsa Indonesia juga tidaklah mudah. Salah satunya terpaan pandemi Covid-19.
Baca: Puan Apresiasi Eksistensi 109 Tahun Muhammadiyah
Di kondisi bencana, Muhammadiyah terbukti hadir, bekerja dalam senyap. Selain melalui amal usaha Rumah Sakit PKU, Muhammadiyah juga melakukan mobilisasi sumberdaya internal seperti perguruan tinggi, Lembaga zakat (LazisMu), dan unsur-unsur lain berjibaku menghadapi Covid-19, baik dari sisi medis, sosial, maupun ekonomi.
"Ini bukti nyata kiprah Muhammadiyah yang selalu menjadi energi bagi bangsa ini," kata Eko Suwanto, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta.
Sesuai perjalanan sejarahnya hasil pemikiran dan aksi nyata yang progresif menjadi ciri gerakan Muhammadiyah. Proklamator RI, Ir Soekarno pun bergabung dengan Muhammadiyah.
Bung Karno selalu memperkenalkan pemikiran-pemikiran Islam yang progresif, dan menurut Presiden RI pertama ini, Muhammadiyah sejalan dengan alam pikirin dirinya yakni menghadirkan Islam yang progresif.
Kader-kader Muhammadiyah terbukti berkontribusi besar pada bangsa ini. Seabad lebih, sejak masa pra kemerdekaan hingga sekarang banyak tokoh Muhammadiyah yang bertidak nyata untuk kemajuan bangsa.
Di antaranya Kasman Singodimejo, Ketua Muhammadiyah Jakarta, dan Ki Bagus Hadikusumo, Ketua Muhammadiyah, yang ikut merumuskan dasar negara Pancasila.
Baca: Muhammadiyah Diharapkan Tetap Semai Gagasan Moderasi Islam
Indonesia dilahirkan bukan sebagai negara Islam namun juga bukan sebagai negara sekuler.
Ketegangan ideologis saat awal pembentukan dasar negara, dapat terselesaikan karena sikap besar hati para tokoh yang ada di BPUPKI, panitia 9, maupun PPKI, termasuk diantaranya peran strategis Kasman Singodimejo dan Ki Bagus Hadikusumo.
"Para tokoh bangsa akhirnya memilih jalan tengah. Indonesia sebagai negara yang ingin mengakui suatu asas religiusitas dan bersifat positif terhadap semua agama. Selamat milad Muhammadiyah, jadilah energi bangsa yang membawa Indonesia maju, rakyatnya sejahtera," kata Eko.