Surabaya, Gesuri.id - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) menjadi garda terdepan menekan stunting di Kota Pahlawan, Jatim.
Eri mengatakan, seluruh pengurus dan anggota DWP dan PKK Kota Surabaya harus turut serta membahagiakan warga Kota Surabaya.
"Sebab, kami tak ingin, ada lagi bayi stunting hingga ibu hamil yang kekurangan gizi di Kota Pahlawan," katanya di Surabaya, Rabu (8/12).
Baca: Aduan Warga Karo ke Presiden, Meryl: 'Cambuk' Bagi Gubernur
Untuk itu, Eri berharap PKK dan DWP bisa menjadi tulang punggung dan garda terdepan menekan angka stunting di Surabaya.
"Saya yakin, di tangan wanita, keluarga di Kota Surabaya mampu menjadi keluarga yang hebat dan mampu memiliki pondasi yang kuat," ujarnya.
Oleh karena itu, Wali Kota Eri meminta kepada seluruh pengurus dan anggota PKK dan DWP Kota Surabaya untuk terus bergerak demi kepentingan seluruh masyarakat. Sebab, ia meyakini, DWP akan memberikan yang terbaik untuk masyarakat Kota Surabaya.
"Insyaallah apa yang kita lakukan akan menjadi amal jariyah kita. Ayo bersama-sama untuk memberikan yang terbaik bagi umat di Kota Surabaya," katanya.
Eri sebelumnya mengatakan, angka balita stunting di 31 kecamaan Kota Surabaya dalam tiga bulan terakhir turun dari sebelumnya 5.727 kasus menjadi 1.785 kasus.
Baca: Gibran Pastikan Kota Surakarta Siap Terapkan PPKM Level 3
"Jadi pada posisi-posisi inilah yang kita lakukan (pemetaan), dari 1.785 itu kita pisahkan lagi. Kita sentuh dalam tiga bulan terakhir, maka dalam tiga bulan ke depan (stunting) harus titiknya nol," katanya.
Menurut dia, pemetaan itu dilakukan supaya dapat diketahui mana warga Surabaya dan non-KTP Surabaya. Termasuk pula warga yang baru pindah ke Surabaya ketika balitanya mengalami gizi buruk atau stunting.
Dengan demikian, lanjut dia, diharapkan intervensi pemkot untuk menangani kasus balita stunting dapat diprioritaskan.