Jakarta, Gesuri.id - Ketua Komisi C DPRD Surabaya Eri Irawan memastikan bahwa efisiensi anggaran di lingkungan Pemkot Surabaya tak mengusik program bedah rumah.
"Efisiensi ini kami desak untuk tidak mengusik program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Kami sudah pastikan 2.068 rumah tidak layak huni (Rutilahu) tahun ini tetap dibedah," kata Eri, Jumat (28/2).
BaCa: Ganjar Pranowo Mempertanyakan Klaim Sawit Sebagai Aset Nasional
Anggota Badan Anggaran DPRD Surabaya ini tidak terima efisiensi anggaran yang berlaku tahun ini juga berlaku untuk warga dengan ekonomi lemah, termasuk untuk warga yang rumahnya reyot jangan sampai ikut terdampak.
Tahun ini, Pemkot Surabaya akan membedah 2.068 rumah reyot atau rumah tidak layak huni (Rutilahu).
Jumlah ini meningkat dibanding 2024 yang membedah 1.600 rumah.
Total anggaran Rp 89 miliar sudah disiapkan dan masuk APBD 2025.
Namun Eri merinci bahwa tahun ini total dua ribuan rumah yang akan dibedah itu juga termasuk untuk rumah yang tekena musibah.
Bukan rumah yang tidak layak huni Karana faktor usia atau faktor bukan alam lain.
Politisi muda PDI Perjuangan ini menyebut bahwa saat ini proses bedah rumah sudah berjalan.
Dari anggaran tahun berjalan sudah sebanyak Rp 2 miliar bergulir membedah sejumlah rumah.
BaCa: Ganjar Pranowo Dukung Efisiensi Anggaran
Target 2.068 rumah reyot itu harus dituntaskan tahun ini.
Program Rutilahu atau bedah rumah sudah berjalan setiap tahun.
Sudah puluhan ribu rumah reyot dibangun kembali.
Formulanya bedah rumah tidak dirupakan uang, tapi berupa bangunan terima jadi.