Surabaya, Gesuri.id - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meluncurkan armada, rute, dan sistem pembayaran elektronik untuk transportasi massal Suroboyo Bus di Balai Kota Surabaya, Senin (23/8).
"Jadi, pembayarannya tidak hanya menggunakan sampah botol plastik, tapi juga bisa uang non-tunai," kata Wali Kota Eri saat peluncuran.
Wali Kota Eri mengatakan bahwa pada Senin ini diresmikan delapan bus baru untuk melengkapi 20 armada yang sudah beroperasi sebelumnya. Armada baru ini juga untuk melayani rute baru dari Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) - Mayjend Jono Soewojo.
Baca: Rosalita Tegaskan Dana Lansia & Rohaniawan Tak Masuk APBD
Selain itu, lanjut dia, sistem pembayarannya juga sudah ada pilihan, bisa menggunakan sampah botol plastik, bisa melakukan pembayaran non tunai (elektronik) melalui scan QRIS yang terhubung dengan Gopay, Ovo, serta berbagai aplikasi pembayaran non tunai lainnya.
Selain itu juga melakukan pembayaran tunai di tempat tertentu seperti tempat penukaran botol atau minimarket dengan sistem top-up.
Sedangkan untuk tarif pembayarannya, bagi penumpang umum hanya Rp5 ribu dalam sekali perjalanan. Kemudian untuk pelajar atau mahasiswa tarifnya Rp2.500 dalam sekali perjalanan, tentunya dengan menunjukkan kartu pelajar atau kartu mahasiswa yang masih aktif.
Khusus Tenaga Pendidik dan Pegawai Kecamatan/Kelurahan tidak dikenai tarif atau gratis dengan menunjukkan ID Card Pegawai.
"Di Suroboyo Bus ini, Insya Allah kami akan mengutamakan kenyamanan penumpang. Jadi, tidak hanya melakukan pemeliharaan mesinnya, tapi juga keindahan, kesehatan dan keharuman di dalam bus juga akan diutamakan," ujarnya.
Wali Kota Eri juga memastikan bahwa di dalam Suroboyo Bus, terdapat fasilitas baru yaitu mesin press botol yang dapat digunakan oleh penumpang yang membayar dengan sampah botol plastik. Setelah masuk ke dalam bus, botol plastik itu bisa dimasukkan ke mesin press itu, lalu akan keluar tiket perjalanan yang bisa digunakan oleh penumpang.
"Ini lebih mudah dibanding sebelumnya," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad mengatakan, bahwa pengelolaan keuangan Suroboyo Bus kini sudah berada di bawah Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) berdasarkan SK BLUD tertanggal 10 Agustus 2021.
"Dengan menjadi BLUD, otomatis plat kendaraan warna merah akan berubah menjadi plat warna kuning. Dengan plat kuning itu nantinya bisa melayani trayek dan bisa memberlakukan tarif," kata Irvan sesuai peluncuran armada dan rute Suroboyo Bus.
Baca: Gibran Minta Siswa SMK Batik 2 Bersabar
Menurutnya, pemberlakuan tarif beserta sistem pembayarannya sudah diatur dalam Peraturan Wali Kota (Perwali) Surabaya Nomor 56 tahun 2021 tentang tarif layanan Bus Surabaya pada badan layanan umum daerah unit pelaksana teknis dinas pengelolaan transportasi umum pada Dinas Perhubungan Kota Surabaya.
"Dengan Perwali ini, maka sistem pembayaran Suroboyo Bus bisa dilakukan dengan beberapa cara, bisa dengan sampah botol plastik, non tunai melalui scan QRIS, dan juga bisa top-up, jadi ini memberikan alternatif pilihan untuk pembayarannya," kata dia.
Adapun rute baru Suroboyo Bus dimulai dari Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) – Jl. Joyoboyo – Jl. Gunungsari – Jl. Raya Menganti Wiyung – Jl. Raya Wiyung – Jl. Babatan UNESA – PTC – Mayjend Jono Soewojo. Kemudian untuk rute kembali akan melewati Mayjend Jono Soewojo – PTC – Jl. Babatan UNESA – Jl. Raya Menganti – Jl. Raya Wiyung – Jl. Gunungsari – Jl. Joyoboyo – Jl. Diponegoro – Putar Balik Jl. Wonokromo – Putar Balik Bawah Mayangkara – Terminal Intermoda Joyoboyo.
"Rute ini memiliki panjang 21 Km terhitung dari lokasi pemberangkatan hingga kembali ke lokasi pemberangkatan semula. Waktu tempuh rute ini sekitar 1 jam 20 menit terhitung dari lokasi pemberangkatan hingga kembali ke lokasi pemberangkatan semula. Setidaknya ada 31 titik pemberhentian atau halte pada rute tersebut," katanya.