Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur, Erma Susanti, menegaskan pentingnya ketersediaan pupuk subsidi yang memadai bagi para petani di Jawa Timur. Hal ini disampaikan setelah adanya informasi mengenai peningkatan anggaran pupuk subsidi oleh Kementerian Pertanian untuk tahun 2024.
Menurut Erma, peningkatan anggaran ini harus diiringi dengan distribusi yang tepat dan efektif untuk memastikan kesejahteraan petani, khususnya di wilayah Jawa Timur.
“Saya mendengar kalau anggaran pupuk subsidi di tahun 2024 oleh Kementerian Pertanian ditambah. Kalau benar adanya, tentunya harus benar-benar bisa membuat petani sejahtera khususnya di Jatim,” ujar Erma Susanti, belum lama ini.
Politisi PDI Perjuangan tersebut menyoroti keluhan yang sering ia terima dari para petani setiap kali ia melakukan kunjungan ke daerah. Banyak petani mengeluh mengenai kelangkaan pupuk subsidi. Bahkan, jika pun ada pupuk subsidi yang tersedia di pasaran, harganya cenderung mahal dan tidak terjangkau oleh petani kecil.
“Setiap saya turun ke daerah dan menemui para petani selalu mengeluh langkanya pupuk subsidi. Tak hanya itu, kalaupun ada di pasaran tapi harganya mahal. Hal ini saya berharap jangan ada lagi keluhan petani di tahun 2024,” katanya.
Ketersediaan pupuk subsidi ini menjadi semakin krusial mengingat kondisi cuaca ekstrem yang sedang melanda Jawa Timur akibat dampak el nino. Cuaca yang tidak menentu ini dapat mempengaruhi hasil pertanian dan meningkatkan risiko kerugian bagi para petani.
Oleh karena itu, Erma menekankan bahwa ketersediaan pupuk subsidi yang memadai dapat menjadi salah satu solusi untuk meringankan beban petani dan membantu mereka dalam menghadapi tantangan cuaca ekstrem.
“Ketersediaan pupuk subsidi tersebut sangat diperlukan mengingat saat ini di Jatim membutuhkannya mengingat cuaca ekstrem dampak el nino masih menghinggapi Jatim. Jangan sampai di saat el nino kondisi Jatim belum aman sehingga petani mengalami kerugian,” tegasnya.
Untuk itu, Erma juga mengajak semua pihak terkait, baik pemerintah daerah maupun pusat, untuk bekerja sama dalam memastikan bahwa distribusi pupuk subsidi berjalan dengan lancar dan tepat sasaran.
Ia mengingatkan, kegagalan dalam distribusi pupuk subsidi dapat berdampak buruk bagi kesejahteraan petani dan stabilitas sektor pertanian di Jawa Timur.
“Kami berharap semua pihak terkait, termasuk pemerintah daerah dan pusat, dapat bekerja sama untuk memastikan distribusi pupuk subsidi berjalan dengan lancar dan tepat sasaran. Ini penting untuk menjaga kesejahteraan petani dan stabilitas sektor pertanian di Jatim,” imbuhnya.
Selain itu, Erma Susanti juga menyarankan agar ada pengawasan yang lebih ketat dalam proses distribusi pupuk subsidi untuk menghindari penyimpangan dan memastikan bahwa pupuk tersebut benar-benar sampai ke tangan petani yang membutuhkan. Pengawasan yang ketat ini diharapkan dapat mencegah penimbunan dan penyalahgunaan pupuk subsidi yang dapat merugikan petani.
“Pengawasan yang ketat dalam proses distribusi pupuk subsidi sangat diperlukan untuk menghindari penyimpangan dan memastikan bahwa pupuk tersebut benar-benar sampai ke tangan petani yang membutuhkan. Dengan demikian, kita dapat mencegah penimbunan dan penyalahgunaan yang dapat merugikan petani,” pungkasnya.
