Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Ferdinand Hutahaean menyoroti dunia pendidikan Indonesia, nasib guru honorer dengan penghasilan yang jauh dari layak, perjuangan mereka menjadi potret ironi.
Seperti yang dialami Empan Supandi, seorang guru honorer berusia 51 tahun. Dengan gaji hanya Rp200 ribu per bulan, ia harus menempuh perjalanan sejauh 12 kilometer setiap hari untuk mengajar.
Pada sisi lain, Presiden Prabowo Subianto dan Wakilnya Gibran Rakabuming Raka menegaskan bahwa mereka akan serius berinvestasi mencerdaskan anak bangsa. Salah satunya, melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Tidak tanggung-tanggung, program tersebut memiliki anggaran sebesar Rp71 triliun untuk tahun 2025.
Ia menekankan bahwa salah satu titik poin dari kemajuan bangsa, investasi pada bidang pendidikan.
"Di bidang pendidikan ini bukan hanya soal bangunan, gedung, atau apa. Tetapi juga investasi nasional terhadap kualitas guru," kata Ferdinand, dikutip Sabtu (25/1/2025).
Dikatakan Ferdinand, kualitas guru akan tercipta jika kesejahteraan mereka bisa dijamin oleh negara. Bukan hanya yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN), tapi juga guru-guru honorer.
"Kalau gaji mereka hanya Rp200 ribu per bulan, bagaimana mereka akan memberikan pendidikan yang baik?," cetusnya.
Tambahnya, investasi terhadap siswa dalam bentuk Makan Bergizi Gratis (MGB) akan sia-sia jika tidak didukung kualitas guru yang baik.
"Maka saya pikir pak Prabowo juga harus fokus terhadap kesejahteraan guru," ucapnya.
Kata Ferdinand, jika kualitas guru bisa ditingkatkan melalui kesejahteraan mereka, maka itu akan mampu menopang program MBG.
"Percuma MBG, anak-anaknya punya intelektual lebih, tetapi (gaji) gurunya tidak berkualitas," ujarnya.
Ia kembali menegaskan bahwa selain berinvestasi pada anak-anak sekolah melalui MBG, hal yang sama juga mesti diberikan kepada guru-guru.
"Dua ini penting, kesejahteraan dan kualitas mereka harus ditingkatkan," tandasnya.
Ferdinand meyakini jika kedua hal tersebut bisa diberikan perhatian khusus oleh negara, maka generasi muda Indonesia akan lebih berkualitas dan bisa bersaing dengan asing.
"Tentu anak-anak kita kedepan akan menjadi yang terpelajar, cerdas, dan sanggup bersaing dengan kompetisi global," pungkasnya.
Sumber: fajar.co.id