Ikuti Kami

Ferdinand Hutahaean Minta Kapolri Tindak Tegas Aksi Kekerasan oleh Kapolda Sumbar

Kematian bocah 13 tahun Afif Maulana di Kecamatan Kuranji, kota Padang, terus menarik perhatian publik.

Ferdinand Hutahaean Minta Kapolri Tindak Tegas Aksi Kekerasan oleh Kapolda Sumbar

Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan Ferdinand Hutahean mengatakan, publik sangat prihatin atas kejadian yang menimpa Afif Maulana di Padang.

Kematian bocah 13 tahun Afif Maulana di Kecamatan Kuranji, kota Padang, terus menarik perhatian publik. Terutama saat Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengunjungi Padang untuk menyelidiki dugaan kekerasan yang berujung kematian tersebut.

"Yang mana pada awalnya bahkan Kapolda membantah bahwa tidak ada peristiwa apapun yang tidak wajar terhadap kematian Afif oleh anggotanya," ujar Ferdinand, baru-baru ini.

Tapi belakangan, kata Ferdinand, setelah keluar hasil otopsi dari korban, ternyata ditemukan banyak bekas yang diduga akibat kekerasan.

"Dan, Kapolda mengaku ternyata ada beberapa anggotanya yang melakukan hal di luar prosedural," lanjutnya.

Menurut Ferdinand, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo harus memberikan tindakan tegas kepada Kapolda Sumbar Irjen Polisi Suharyono.

"Kapolri harus bertindak tegas, menindak mulai dari jajaran siapa pun termasuk Kapolda," tukasnya.

Alasan Ferdinand, karena awalnya Kapolda membantah dan memang dia yang paling bertanggungjawab dalam insiden tersebut.

"Seharusnya sebagai pimpinan, pak Kapolda itu awalnya sebelum mengeluarkan pernyataan melakukan penyelidikan dulu di internal yang dipimpinnya," Ferdinand menuturkan.

Sesuatu yang disayangkan Ferdinand, sebab Kapolda Sumbar mengeluarkan pernyataan sebelum segalanya jernih dan justru membuat masyarakat menjadi semakin ingin tahu hingga semakin penasaran.

"Saya menyatakan, Kapolda dan jajarannya harus memberikan permintaan maaf terhadap keluarga korban dan kedua saya berharap institusi Polri mengambil sikap tegas terhadap jajaran PJU di Polda Sumbar. Termasuk Kapolda," cetusnya.

Ditegaskan Ferdinand, harus ada sanksi dari institusi supaya nanti di kemudian hari tidak terulang hal yang sama di tempat lain.

"Karena ada rasa takut dari pejabat Polri kita untuk melakukan kesalahan. Ini bagus untuk institusi Polri kita kedepan supaya semakin profesional," kuncinya.

Sumber

Quote