Jakarta, Gesuri.id - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur Fuad Bernardi mengingatkan masyarakat untuk tidak ikut-ikutan mengadu nasib ke Surabaya tanpa dibekali keahlian.
“Jangan karena semangat kebersamaan saat mudik, lalu semua diajak ke Surabaya untuk cari kerja, padahal belum punya keahlian apa-apa. Niatnya bantu tapi bisa jadi malah menjerumuskan,” katanya di Surabaya, Sabtu.
Baca: Ganjar Pranowo Harap Masalah Gas Melon Cepat Tuntas
Fuad mengatakan datang ke kota besar tanpa bekal keterampilan justru bisa menjadi bumerang dan bukan merupakan sebuah solusi.
Fenomena urbanisasi, menurut Fuad, selalu muncul setelah arus balik Lebaran namun tak semua pendatang siap bersaing di tengah kerasnya hidup perkotaan.
“Surabaya ini terbuka, tapi juga penuh tantangan. Banyak orang datang berharap pekerjaan, tapi kenyataannya tak sedikit yang akhirnya hidup serba pas-pasan karena tidak punya bekal keterampilan,” kata putra mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ini.
Fuad menilai, urbanisasi yang tidak terkontrol dapat menimbulkan berbagai persoalan baru mulai dari pengangguran, kemiskinan perkotaan hingga meningkatnya beban sosial dan infrastruktur kota.
Ia mendorong masyarakat untuk lebih baik fokus membangun potensi di kampung halaman. Terlebih, apabila memang belum memiliki bekal keahlian khusus.
“Kalau memang belum siap, belum ada skill atau peluang jelas sebaiknya tetap tinggal di daerah. Banyak potensi desa yang bisa dikembangkan asal kita kreatif dan mau belajar,” katanya.
Fuad pun mengajak para kepala daerah Kabupaten/Kota dan pemerintah provinsi untuk memperkuat program pelatihan vokasi dan pemberdayaan ekonomi agar masyarakat tak harus ke kota untuk sekadar mencari penghidupan.
Baca: Ganjar Tegaskan Seluruh Kader PDI Perjuangan Taat Pada Aturan
Seperti di Kota Surabaya, data triwulan pertama pada 2024 misalnya, terdapat kenaikan jumlah penduduk Surabaya sebesar 21.423 jiwa dibandingkan data penduduk pada akhir 2023.
Jumlah tersebut membuat jumlah penduduk Surabaya menyentuh 3.009.286 jiwa hingga pertengahan Maret 2024.
Data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Surabaya pada Januari-Juni 2024, sebanyak dua kecamatan yang memiliki jumlah penduduk pindah masuk paling besar dari 31 kecamatan di Surabaya yaitu Kecamatan Kenjeran 2.230 jiwa dan Kecamatan Tambaksari 1.684 jiwa.