Kudus, Gesuri.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak masyarakat Kabupaten Kudus maupun daerah lainnya di Jateng untuk membiasakan memakai masker dan mencuci tangan menggunakan sabun serta jaga jarak sebagai norma baru di tengah pandemi COVID-19.
"Pada pelaksanaan tatanan kehidupan baru, maka memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak harus betul-betul menjadi perilaku baru," ujarnya di sela-sela mengunjungi tempat produksi rokok di gudang produksi milik PT Nojorono Tobacco International di Jalan Mayor Basuno Kudus di Kudus, Rabu (1/7).
Dalam kunjungan tersebut, Ganjar didampingi Pelaksana Tugas Bupati Kudus M. Hartopo dan disambut Presiden Direktur PT Nojorono Tobacco International Stefanus Josep J Batlhalim.
Baca: Banteng Aceh Salurkan Bantuan APD & Masker ke Dua RS Ini
Ia mengingatkan para buruh agar menyiapkan masker dalam jumlah banyak dan setiap empat jam masker harus ganti demi mencegah penularan penyakit virus corona jenis baru itu.
"Masker menjadi sesuatu yang baru bagi masyarakat di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19)," ujarnya.
Para pekerja juga diharapkan bisa menjadi juru kampanye bagi masyarakat lainnya untuk mematuhi protokol kesehatan.
Ganjar juga mengapresiasi langkah PT Nojorono menerapkan normal baru di lingkungan kerja, mulai dari penyediaan pembatas bagi pekerja, tempat cuci tangan, bilik disinfektan, serta petugas yang akan mengukur suhu tubuh pekerja yang masuk kerja.
"Pesan Presiden agar pasang gas dan rem, tergantung dari pengemudianya. Masing-masing pihak melakukan pengendalian dalam usaha roda perekonomian tetap berputar," ujarnya.
Presiden Direktur PT Nojorono Tobacco International Stefanus Josep J. Batlhalim mengungkapkan dalam rangka mencegah penularan COVID-19, disiapkan pula tim gugus tugas COVID-19 untuk memastikan penerapan protokol kesehatan.
"Kami ingin menjaga agar tidak terjadi penularan karena sangat memengaruhi kinerja perusahaan," ujarnya.
Mereka juga diberi vitamin C untuk menjaga daya tahan tubuh, menerapkan jaga jarak antarpegawai, yakni untuk buruh produksi dibuat dua sif dan satu tempat duduk yang semula diisi delapan orang, saat ini diisi empat orang.
Kebijakan tersebut, lanjut dia, memang memengaruhi tingkat produksi meskipun tidak terlalu banyak.
Baca: PDI Perjuangan Aceh Selatan Serahkan APD dan Masker
Dalam rangka menjaga pemasukan pekerja tetap diterima, maka perusahaan juga meluncurkan produk baru, yakni Minak Djinggo rempah sehingga bisa menambah volume produksi, sedangkan upah mereka juga bertambah.
Pelaksana Tugas Bupati Kudus M. Hartopo menyampaikan manfaat laboratorium COVID-19 di Kudus karena penanganan kasus bisa langsung diketahui dan segera diambil tindakan.
"Lebih baik jumlah kasus semakin bertambah agar warga yang benar-benar terpapar bisa diketahui dan penyelesaiannya juga lebih cepat," ujarnya.