Jakarta, Gesuri.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali membuat gempar dan viral yaitu membagikan laptop gratis kepada siswa yang jujur mengakui pernah menonton video porno.
“Kalau kamu (nonton konten dewasa) nggak ada guru, itu pendidikan seks yang keliru. Saya kasih laptop, mengakui kesalahan itu sportivitas,” tutur Ganjar dalam podcast channel YouTube Deddy Corbuzier bertajuk “Ganjar Pranowo Nonton Video Porno Tanpa Marah Marah”.
Wawancara presenter Deddy Corbuzier dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo soal kebiasaan menonton film porno, tidak saja mengungkap penegasan sikap Politisi PDI Perjuangan itu terhadap film porno.
Wawancara itu juga mengungkap cerita Ganjar yang memberikan laptop kepada siswa yang jujur mengakui pernah menonton video porno.
Pemikir Islam Akmal Sjafril menyesalkan pemberian laptop yang dilakukan Ganjar Pranowo itu. Akmal mempertanyakan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan tokoh pendidikan anak, Seto Mulyadi atau Kak Seto yang tidak bersikap atas langkah Ganjar.
“KPAI mana? Kak Seto? Ormas Islam? Pa kabar?,” tulis Akmal di akun Twitter @malakmalakmal, meretweet tulisan berjudul “Viral Kisah Ganjar Beri Laptop ke Siswa yang Jujur Nonton Film Porno”.
Penulis Helmi Felis turut mengomentari tindakan Ganjar. “Viral Kisah Ganjar Beri Laptop ke Siswa yang Jujur Nonton Film Porno. Kok malah jadi duta pornografi ini Gubernur Jateng? Tujuannya apa coba, ngerti gak dampaknya? Jangan kira semua siswa pasti nonton porno. Akibat ini yang tidak nonton jadi nonton. Edan,” tulis Helmi di akun @helmifelis.
Aktivis perempuan Lisa Amarta Tara mengaku sedih dengan sikap Ganjar Pranowo. “Anak saya punya laptop, punya tab, punya HP, selalu saya cek kontennya tiap saat, dengan siapa dan apa dia berteman ibarat teko, saya tidak ingin isi teko anak saya comberan gak mutu apalagi menjijikkan..Dan membaca berita ini saya kok jadi sedih ya,” tulis Lisa di akun @LisaAmartatara3.
Sebelumnya, budayawan Jawa Tengah, Timur Sinar Suprabana mengkritik Ganjar soal kesukaan menonton film porno. Menurutnya, sikap Ganjar tersebut jelas tidak etis.
“Bagaimana mungkin, yang seharusnya tidak disentuh, ternyata ia lakukan dan disusul pengakuan terbuka sambil cengengesan. Itu kacau. Jelas tidak etis,” tegas Timur seperti dikutip cnnindonesia (05/12).
Sebagai pejabat publik, kata Timur, apa yang diungkapkan Ganjar bisa saja dijadikan inspirasi orang lain. “Kasus pornografi, pornoaksi di Jawa Tengah termasuk besar. Nanti bagaimana kalau anak SMA nobar (nonton bareng) film porno. Terus digerebek lalu bilang, kami mengikuti gubernur, gimana? Ini potensi implikasi yang bisa muncul,” tambah Timur.
