Belanda, Gesuri.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan telah membangun jembatan dan jaringan di Meksiko agar produk-produk UMKM anak muda di Indonesia dapat diekspor ke pasar luar negeri.
Baca: Tolak Boikot! Dewi Tanjung Tetap Pakai Produk Prancis
Ganjar juga menceritakan bagaimana ia telah berkoordinasi tak hanya dengan Duta Besar RI untuk Mexico, namun juga dengan Dubes RI untuk Belize, El Savador dan Guatemala.
Hal itu dikatakan Ganjar saat webinar seri keempat yang diselenggarakan Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) PDI Perjuangan Belanda dengan tema "Peran Diaspora Mendorong Kebijakan Publik yang Pro Anak Muda di Indonesia”, Sabtu (31/10).
Menurut Kepala DPLN PDI Perjuangan Belanda, Abdul Latief Gau, tema tersebut diambil dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober. Sejumlah narasumber, lanjutnya, yang sangat berkompeten di bidang ini juga hadir memberikan wawasannya.
Pada kesempatan itu, Ganjar Pranowo, dengan santai dan menarik menyampaikan berbagai macam pendekatan dan kebijakan-kebijakan yang pro anak muda di Indonesia yang salah satu nya membantu memasarkan produk-produk kreatif anak muda melalui Instagram #LapakGanjar.
Selanjutnya, Dubes Cheppy juga mendorong teman-teman PDI Perjuangan di legislatif agar mendorong bank-bank BUMN aktif membantu UMKM agar dapat meningkatkan kualitas produk dan manajemennya sehingga dapat bersaing di pasar luar negeri.
Baca: Naik Delman, Muhamad Serukan Semangat Pengabdian & Persatuan
Narasumber kedua, Ir. Eriko Sotarduga, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemuda dan Olahraga memberikan pemaparan secara komprehensif mengenai kebijakan-kebijakan pemerintah pusat yang pro anak muda seperti program Kartu Pra Kerja, dukungan modal bagi anak muda pelaku UMKM, berbagai macam beasiswa (Bidikmisi, LPDP, PBSB, Beasiswa Unggulan, BUDI), berbagai macam program bagi anak muda di sector industry kreatif dari kementrian pemuda dan olahraga seperti Program Wirausaha Muda Pemula (WMP) yang memberikan bantuan modal dari 15 – 35 juta.
Narasumber ketiga, Dr. Ir. Daniel Rohi M.Eng SC IPM, Anggota DPRD Jawa Timur yang berlatar belakang akademisi banyak memberikan pemaparan akademis peluang dan tantangan anak-anak muda kedepan di tengah berbagai macam perkembangan teknologi di era industry 4.0 seperti artificial intelligence dan teknologi informasi.
Mengenai peran diaspora, Daniel Rohi berharap diaspora Indonesia di luar negeri dapat membantu membangun jejaring pemasaran diluar negeri. Daniel juga menyarankan agar kebijakan public pro anak muda yang berfokus pada industri kreatif diberikan kesempatan seluas-luasnya termasuk juga anak muda yang terjun di sector UMKM.
Dalam webinar ini juga dua orang anak muda mewakili generasi milenial, Horas Sinaga dari Visi Indonesia Unggul, dan Fitria Jelyta dari Historia Bersama (anak muda Indonesia yang besar, bekerja dan tinggal di Belanda) menyampaikan gagasan-gagasan yang sangat menarik untuk mendukung kebijakan public yang pro anak muda.
Horas mengusulkan program-program digitalisasi UMKM dan UMKM naik kelas untuk eksport dan berharap diaspora Indonesia di luarnegeri dapat menolong membangan jejaring. Fitria dan organisasinya berharap agar anak-anak muda Indonesia di Belanda dan anak-anak muda Indonesia dapat menjalin komunikasi sehingga dapat saling belajar keunggulan kebijakan di Eropa dan sebaliknya.
Webinar kali ini dimoderatori oleh Bambang Ponco, Wakil Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Keanggotaan dan Organisasi DPLN PDI Perjuangan Belanda serta di pandu oleh Florentena Lukie, Wakil Sekretaris Bidang Internal DPLN PDI Perjuangan Belanda. Program Webinar keempat merupakan salah satu program dari Wakil Ketua Bidang Penanggulangan Bencana, Kesehatan, Perempuan dan Anak, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Deby Subiyanti.
Baca: Bobby Minta Pemuda Muslim Gerakkan Perekonomian Masjid
Akhir webinar masih dilanjutkan dengan obrolan santai. Kiranya webinar ini menjadikan wacana baru dalam berbangsa. Semangat Sumpah Pemuda menyala di hati kita semua.