Ikuti Kami

Ganjar Dampingi 75 Goweser Trans Jawa Pantau Infrastruktur

Kedatangan 75 goweser tersebut disambut langsung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mengantarkan rombongan hingga Kabupaten Kendal.

Ganjar Dampingi 75 Goweser Trans Jawa Pantau Infrastruktur
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat bersama rombongan sepeda Jelajah Tour Trans Jawa tiba di Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (6/3).

Semarang, Gesuri.id - Setelah mengitari pembangunan di Jawa Timur, rombongan sepeda Jelajah Tour Trans Jawa tiba di Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (6/3). Kedatangan 75 goweser tersebut disambut langsung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Bahkan, politisi PDI Perjuangan yang terkenal dengan rambut putihnya tersebut juga ikut mengantarkan rombongan hingga Kabupaten Kendal.

Ganjar yang dikenal hobi bersepeda ikut mengayuh sepedanya menemani rombongan.

Baca: Ganjar Bantu Pasangan Manula di Pekalongan

Dari Semarang, rombongan rencananya akan mengayuh jarak sekitar 258 km sampai Cirebon dan singgah sebentar di kabupaten Kendal. Selain melalui ruas utama, para goweser juga menyusup ke desa-desa melihat pembangunan dari pemanfaatan dana desa, salah satunya BUMDes Langgeng Sari Jaya, Desa Karangayu Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal.

"Hari ini teman-teman yang melakukan jelajah Tour Trans-Jawa sudah masuk Jawa Tengah kemarin dari Jawa Timur. Ternyata mereka melihat pembangunan infrastruktur secara langsung dan yang menarik para goweser ini masuk ke desa-desa," kata Ganjar.

Di Kendal, Ganjar dan rombongan singgah di desa Karangayu menengok BUMDes Langgeng Sari Jaya. BUMDes ini, menurut Ganjar menarik karena punya tiga unit usaha, salah satunya sekolah sepakbola (SSB) SSB Cakra Muda.

Selain SSB, BUMDes itu juga mengelola sampah keluarga dan mengelola pasar. Ganjar pun memamerkan keunikan BUMDes tersebut kepada para goweser, terlebih kebanyakan dari mereka berasal dari luar Jawa.

Baca: Ganjar Hargai Kepala Daerah yang Tak Malu Akui Warga Miskin

"Terus ada unit usaha pengelolaan sampah keluarga ini yang kita dorong sampah tidak dibuang tapi dikelola. Terus ada unit usaha pengelolaan pasar dan sudah membangun tiga skema sewa, jangka pendek, menengah dan panjang dengan tarif yang berbeda. Mudah-mudahan kreativitas ini jadi contoh inovasi pengelolaan dana desa di Jawa Tengah," katanya.

Quote