Ikuti Kami

Ganjar dan Romo Kyai Jateng Sepakat Jihad Lewat Medsos

Sejumlah rekomendasi tentang isu-isu kebangsaan disampaikan Romo Kyai dan cendekiawan kepada Ganjar.

Ganjar dan Romo Kyai Jateng Sepakat Jihad Lewat Medsos
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menghadiri acara serta menerima masukan dan rekomendasi dari para alim ulama serta cendekiawan saat sejumlah romo kyai pengasuh pondok pesantren di Jawa Tengah, Rektor dan akademisi serta kalangan muda berkumpul di Pondok Pesantren Girikusumo Mranggen Kabupaten Demak, Rabu (16/12). 

Semarang, Gesuri.id - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menghadiri acara serta menerima masukan dan rekomendasi dari para alim ulama serta cendekiawan saat sejumlah romo kyai pengasuh pondok pesantren di Jawa Tengah, Rektor dan akademisi serta kalangan muda berkumpul di Pondok Pesantren Girikusumo Mranggen Kabupaten Demak, Rabu (16/12). 

Mereka menggelar diskusi untuk membahas isu-isu kebangsaan yang terjadi.

Sejumlah rekomendasi tentang isu-isu kebangsaan disampaikan Romo Kyai dan cendekiawan kepada Ganjar. Salah satunya adalah jihad di media sosial guna melawan gerakan dan paham radikalisme yang marak bersebaran di dunia maya dan media sosial.

Baca: Ganjar Apresiasi Jateng Juara Umum Antikorupsi dari KPK

Ganjar mendukung penuh usulan Romo Kyai dan akademisi itu. Menurutnya, ulama dan akademisi Jateng sudah berinisiatif untuk bicara persoalan bangsa dan membahas kondisi-kondisi kekinian dengan terbuka.

"Mereka merespon keprihatinan pada sektor pendidikan, idiologi angsa dan negara. Beliau-beliau ingin memberikan kontribusi dan mudah-mudahan rekomendasi yang disampaikan ini bisa kami jadikan panduan dalam menyusun kebijakan," katanya.

Ganjar juga mendukung cara yang digunakan para Romo Kyai dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan itu. Mereka siap memenuhi media sosial dan dunia maya dengan narasi-narasi positif guna menyebarkan kebaikan dan melawan paham-paham radikal.

Pola komunikasinya lanjut Ganjar juga sudah dipikirkan. Kontennya disiapkan dari Romo Kyai, metode dan metodologinya dari kampus.

"Sebenarnya banyak ulama juga netijen yang aktif di medsos, maka ini akan menarik. Kontennya sederhana, menarik dan dengan pesan yang adem, ayem, nyemangati serta berisi narasi positif. Nilai-nilai kebaikan itu penting untuk kita angkat, kalau tidak maka ceritanya hanya hatters semuanya. Ini bagus, akan kita dukung," pungkasnya.

"Pertemuan ini kami gunakan untuk membahas berbagai persoalan bangsa sekaligus mengajak semua melakukan jihad kebangsaan. Membahas persoalan aktual bangsa dan memberikan pesan-pesan Islam yang rahmatan lil'alamin kepada masyarakat agar semuanya sadar bahwa Islam itu bukan agama yang menakutkan, sumber konflik yang itu tidak kondusif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara," kata salah satu peserta, KH Muhammad Adnan.

Mantan Ketua PWNU Jawa Tengah itu menerangkan, jalan satu-satuya untuk melawan adalah dengan jihad di dunia medsos. Jihad di sini bukan dimaknai perang, melainkan upaya penanaman nilai-nilai keislaman yang rahmatan lil'alamin.

Baca: Puan Ingatkan Pentingnya Akses Vaksin Covid-19 Bagi Dunia

"Masyarakat sekarang begitu mudah terpengaruh berita-berita atau informasi di media sosial. Dunia itu memang sudah dikuasai kaum-kaum radikalis, yang mengajarkan semua serba haram, menakutkan dan lainnya. Gerakan-gerakan radikalisme sudah menguasai media itu, sehingga meracuni masyarakat dan membuat bingung seolah-olah mereka yang paling benar," jelasnya.

Untuk itulah diperlukan upaya untuk melawan narasi-narasi negatif itu dengan cara yang sama. Nantinya, sejumlah Romo Kyai akan diminta petuah dan nasehatnya tentang isu-isu aktual, kemudian disebarkan menggunakan teknologi digital yang ada.

"Makanya kami gandeng akademisi dan generasi muda. Jadi kontennya dari Romo Kyai, nanti hasilnya diolah oleh kampus dan generasi muda untuk disampaikan pada masyarakat," pungkasnya.

Quote