Jakarta, Gesuri.id – Capres Ganjar Pranowo mendukung adanya simulasi untuk menentukan harga padi hingga beras. Usulan itu sempat disampaikan Badan Pangan, agar harga di pasaran, khususnya untuk beras, tidak melambung tinggi.
“Badan Pangan tadi juga menyampaikan untuk dibuatkan satu simulasi. Simulasi inilah yang nantinya akan dipakai untuk penentuan, berapa sebenarnya harga di tingkat petani yang layak, agar masyarakat nanti tidak merasa berat untuk membeli harga berasnya,” jelas Ganjar.
Skema dan simulasi itu, menurut mantan gubernur 2 periode itu, dapat mendukung mimpi Indonesia menjadi lumbung pangan dunia. Hal itu sempat diungkapkan Ganjar dalam unggahan foto di media sosial, tentang kegiatan pengamatan panen raya di Kebumen.
“Indonesia lumbung pangan dunia. Siap,” tulisnya.
Ganjar secara tegas mendukung Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.
“Ada banyak hal yang tadi disampaikan oleh Presiden. Beliau sangat detail sekali untuk melihat hasil panen terutama padi, termasuk harganya,” kata Ganjar, baru-baru ini.
Ganjar mengungkapkan, dalam kunjungan itu juga dibahas tentang usulan skema harga padi atau gabah kering panen. Skema tersebut diharapkan dapat menguntungkan petani.
“Tadi kami berbicara tentang skema yang paling menguntungkan untuk petani kira-kira harga berapa. Maka ada dari Kementan, Kemenhan tadi ikut, juga ada dari Badan Pangan,” ungkapnya.
Selain skema harga panen padi, Ganjar juga mendukung
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, sebelumnya ia mendapatkan laporan, harga gabah kering panen (GKP) di Kebumen cukup rendah, sekitar Rp4.200 per kilogram. Pemerintah sedang menghitung harga ideal gabah kering panen di tingkat petani. Setelah perhitungan selesai, harga ideal akan diumumkan kepada masyarakat.
“Pemerintah sedang menghitung, dan akan segera diumumkan oleh Badan Pangan harga GKP-nya
harusnya berapa,” katanya.
Selain itu, tegas Jokowi, pemerintah akan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan petani di Indonesia. Ia menekankan pentingnya mengembangkan pertanian yang modern dan berkelanjutan, agar dapat menghasilkan produksi pertanian yang lebih baik.
“Kami menganggap harga gabah di petani itu wajar, harga beras di pedagang wajar, dan harga pembelian beras di masyarakat juga wajar,” ujarnya.