Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPP PDI Perjuangan Ganjar Pranowo mengingatkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk berhati-hati melakukan efisiensi anggaran.
Ganjar menilai, jika pemangkasan anggaran harus mengorbankan fungsi negara, maka berarti pemerintah telah gagal.
Baca: Ganjar Pranowo Belum Pastikan Maju Pada Pilpres 2029
"Jika pemangkasan anggaran mengorbankan fungsi negara, itu berati pemerintah gagal dalam menata urusan publik," kata Ganjar dalam media sosial Instagram, Selasa (25/2).
Ganjar menegaskan, efisiensi anggaran sejatinya harus melindungi rakyat kecil. Bukan justru memberikan keistimewaan bagi para elite. Hal itu sama saja membuat rakyat untuk tetap lemah dan patuh.
"Kita semua merasa harus mengingatkan bahwa pemotongan anggaran yang menekan rakyat kecil sambil melindungi elite itu bukan kebijakan ekonomi. Itu bentuk lain dari cara untuk membuat rakyat tetap lemah dan patuh," tegasnya.
Sementara, Presiden Prabowo Subianto telah menegaskan bahwa efisiensi anggaran negara yang tengah dilakukan dipastikan tidak akan mengganggu operasional sehari-hari. Ia mengklaim, anggaran yang dihemat itu akan dialihkan ke program yang lebih bermanfaat untuk masyarakat luas, seperti penyediaan pupuk hingga perbaikan sekolah.
Baca: Ganjar Pranowo Mempertanyakan Klaim Sawit Sebagai Aset Nasional
Hal ini disampaikan Prabowo dalam acara silaturahmi Koalisi Indonesia Maju (KIM) di kediamannya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/2). Ia pun mengajak parpol di koalisinya itu untuk mendukung langkah penghematan ini.
“Memang saya ingin laksanakan efisiensi tapi jelas efisiensi ini tidak mengganggu pekerjaan operasi sehari-hari,” ucap Prabowo.
Prabowo menegaskan, isu simpang siur terkait pemotongan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) akibat penghematan adalah berita yang tidak benar. “Narasi isu gaji dipotong itu tidak benar,” ujar Prabowo.