Jakarta, Gesuri.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginstrusikan pemangku kepentingan di daerah-daerah yang rawan bencana untuk siaga karena tingginya curah hujan guna mengurangi dampak bencana.
"Semuanya siaga terus menerus sehingga pantauan kita ini harian ya, maka semuanya tetap harus menjaga diri dan kita mendampingi warga masyarakat agar selalu siaga," katanya di Semarang, Senin (18/1).
Di sisi lain, Ganjar mengungkapkan pihaknya telah mengimbau kepada BPBD kabupaten/kota di wilayah Kedu Raya untuk siaga dan terus mengedukasi masyarakat yang tinggal di titik ekstrem sebab curah hujan makin tinggi serta beberapa daerah di wilayah tersebut mulai terjadi bencana.
Baca: Risma Minta Pemda Siapkan Stok Cadangan Logistik
"Jadi ini sekitar Kedu Raya mudah-mudahan semuanya bisa 'stand by', jadi kalau curah hujannya tinggi dan anda berada pada kemiringan yang ekstrem atau ada gejala tanda-tanda yang masa lalu secara kearifan lokal pernah dijumpai, ayo segera mengungsi," ujar Ganjar terkait dengan perkembangan penanganan erupsi Gunung Merapi.
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar mengatakan bahwa seluruh komponen, mulai dari BPBD, TNI, dan Polri dalam posisi siaga sejak status Gunung Merapi ditetapkan menjadi siaga.
Pelaksana Tugas Kepala BPBD Jateng Safrudin menjelaskan hingga Senin (18/1) menyebut jumlah pengungsi erupsi Gunung Merapi saat ini tercatat 1.061 orang yang merupakan kelompok rentan mulai dari lansia hingga ibu hamil.
"Ada dari tiga daerah, Magelang, Boyolali dan Klaten," ujarnya.
Baca: Banteng Sulsel Kirim Bantuan ke Korban Gempa Sulbar
Terkait dengan antisipasi bencana di wilayah lain, pihaknya terus berkoordinasi dengan sektor-sektor terkait seperti TNI-Polri dan meminta pemerintah daerah setempat untuk terus mengedukasi warga tentang mitigasi becana.
"Untuk penanganan bencana lainnya karena sekarang lagi musim hujan sehingga sudah kita petakan yang rawan-rawan, jadi kami koordinasi selalu dengan sektor terkait dan teman-teman di kabupaten/kota," katanya.
Seperti diwartakan, sejumlah daerah di Jawa Tengah mengalami bencana hidrometeorologi saat musim hujan, dimana bencana tanah longsor hingga banjir akibat tingginya curah hujan melanda Kabupaten Purbalingga, Purworejo, Brebes hingga Demak.