Denpasar, Gesuri.id - Ganjar Pranowo yang terpilih kembali menjadi Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) mengatakan pihaknya akan berkonsentrasi untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Tanah Air.
"Tadi sudah langsung muncul berbagai ide, yang senang nari, senang budaya, juga kami dorong karena secara kebudayaan sangat baik mengembangkan pribadi-pribadi Indonesia yang berkarakter," kata Ganjar usai dilantik menjadi Ketua Umum Kagama periode 2019-2024 di Sanur, Denpasar, Sabtu (16/11).
Demikian juga, lanjut dia, bagi anggota Kagama yang mengerti pengembangan SDM dari pendidikan, kesehatan, tenaga kerja juga akan didorong melaksanakan program itu.
Hal tersebut, katanya, terutama untuk membantu pemerintah menyelesaikan persoalan SDM dari sisi bonus demografi.
Setelah terpilih di periode keduanya, Ganjar pun dengan tegas menyatakan akan merangkul semua pihak untuk sama-sama membangun Kagama agar menjadi lebih baik, termasuk salah satunya alumnus Universitas Gadjah Mada yang saat ini menjadi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Kalau kawan-kawan mau, tidak hanya Mas Anies, semua, yang punya waktu, punya tenaga pikiran ekstra, kami sangat senang," ucap Ganjar yang juga Gubernur Jawa Tengah itu.
Politisi PDI Perjuangan itu pun menepis isu miring terkait dengan keretakan hubungan dirinya dengan Anies.
Menurut dia, isu yang berkembang menjadi berbeda dengan apa yang terjadi dengan dirinya dan Anies.
"Sebelumnya sudah ketemu, kok isunya ramai banget seolah-olah kami mau bersaing? Nggak, sampai terakhir itu nggak ada di telinga saya, saya (Anies, red.) mau nyalon. Maka saya bilang, kalau ada yang tertarik, ngobrol saja kita rembug baik-baik, siapa mau gantian sama saya, enak-enak saja," ujar Ganjar.
Terkait isu persaingan dirinya dengan Anies di ranah yang lebih luas, yakni persaingan politik menuju capres 2024, Ganjar mengatakan sebagai orang partai dirinya memahami aturan internal PDI Perjuangan.
"Siapa yang berharap saingan? Saya orang PDI Perjuangan tahu aturan, yang memutuskan itu Bu Mega. Masak cuma disebut namanya saja sudah kepedean, saya berpartai sudah lama," ucapnya.