Jakarta, Gesuri.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk meminta bantuan helikopter pemadam kebakaran guna mempercepat penanganan kebakaran di lereng Gunung Sumbing, Kabupaten Wonosobo.
“Kebakaran sekarang sedang ditangani. Kami sudah koordinasi dengan Kapolda dan BNPB untuk minta helikopter pemadam kebakaran,” katanya di Semarang, Minggu.
Ganjar mengungkapkan bahwa dari hasil koordinasi tersebut, BNPB berencana mengirimkan helikopter pengangkut air pada Senin (4/9) untuk memadamkan kebakaran di lereng Gunung Sumbing.
Baca: Rudi Harap Posko Ganjar di Tanjungpandan Jadi Tempat Koordinasi
Saat ini, lanjut dia, helikopter milik BNPB masih diperbantukan untuk penanganan kebakaran di wilayah Aceh.
“Beberapa titik di Indonesia memang sedang kebakaran sehingga helikopternya baru dikirim tanggal 4 September 2023,” ujarnya.
Kendati demikian, Ganjar mengungkapkan jika saat ini tim sudah turun dan meninjau ke lokasi kebakaran.
"Sudah turun, tinggal mempercepat pemadaman saja," katanya.
Kawasan hutan petak 29-2 Gunung Sumbing di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, hingga Sabtu (2/9) sore masih terbakar, sedangkan para relawan dari unsur TNI, Polri, BPBD, Perhutani, dan masyarakat berupaya memadamkan api.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Wonosobo Bambang Triyono menyebutkan masih terdapat titik api di petak 29-2, sedangkan di petak 29-1 sudah padam.
"Untuk wilayah Banyumudal sudah padam, namun di wilayah Lamuk masih ada titik api. Oleh karena itu kami bergeser ke arah barat di Lamuk," ujarnya.
Jarak tempuh atau jangkauan kebakaran dengan ketinggian 2.500 sampai dengan 2.900 meter di atas permukaan laut mengakibatkan selang pemadam kebakaran tidak memungkinkan.
"Kami melakukan pemadaman secara manual dengan sistem gepyok dan perlengkapan lain yang kami siapkan," katanya.
Baca: Selly Dorong Pemerintah Segera Salurkan Bantuan ke Petojo Selatan
Selain itu, para relawan juga membuat ring atau sekat untuk pembatasan agar api tidak menyebar.
Ia memerinci lokasi yang terbakar di petak 29-1 sekitar 221,5 hektare, kemudian di petak 29-2 luas baku ada 18,7 hektare.
Tanaman yang terbakar di petak tersebut berupa rumput dan alang-alang, sedangkan lokasi kebakaran jauh dari rumah warga sehingga aman.
Warga maupun pendaki diimbau tidak bermain api di kawasan hutan karena pada musim kemarau panjang ini rumput maupun pepohonan sudah banyak yang mengering sehingga rawan terjadi kebakaran.