Jakarta, Gesuri.id - Calpn presiden yang diusung PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo memaparkan gagasannya mengenai sektor maritim di Indonesia.
Dengan tema Membangun Indonesia Dari Timur, Ganjar Pranowo membahas soal Blue Economy – Fishing.
Blue Economy atau Ekonomi Biru kata Ganjar Pranowo adalah sebuah upaya pembangunan ekonomi berkelanjutan yang mengarah ke laut.
Baca: Ganjar Itu Seorang Ideologis yang Berjiwa Ksatria
Ia menyatakan bahwa Indonesia berada di peringkat 20 dari 153 negara soal illegal fishing atau mancing liar.
“Fishing, IUU (Illegal, Unregulated, Unreported). Kita itu rangking 20 dari 153 negara. Padahal sebagian besar kita laut loh. Ini masa depan,” kata Ganjar Pranowo saat menghadiri acara Silataruhmi Kerja Nasional Ikatan Cendekiawan Muslim (ICMI) se-Indonesia 2023.
Ia juga menjelaskan angka kemiskinan di daerah pesisir memcapai 12,5 persen dan menyebut Kabupaten Bantaeng menjadi salah satu daerah pesisir yang termiskin di Indonesia.
Ganjar Pranowo mengajak para peserta yang hadir untuk merenungi bahwa hal tersebut adalah karena kesalahan bersama.
“dan kemudian kalau kita lihat yang miskin ada di Bantaeng kayaknya kita harus mengaku bersama-sama. Kita tobat bersama-sama, kita salah. Mari nggak usah berdebat, faktanya itu dan itu adalah data-data yang bisa kita tampilkan,” ucap Ganjar Pranowo dikutip ayojakarta.com dari YouTube KOMPASTV, Sabtu (4/11/2023).
Ia lalu memperkenalkan program Kredit Mavet Nelayan Non Performing Loan.
Baca: Lima Kelebihan Gubernur Ganjar Pranowo
“Dari sekian yang mendapat kredit itu kurang lebih 8,25 persen. MPL-nya tidak terlalu banyak sih 186M,” tuturnya.
Ganjar Pranowo ingin seluruh nelayan memiliki skill atau kemampuan yang baik sehingga dapat melaut dengan baik dan menjadi seorang nelayan yang hebat dan kuat.
“Kemarin mulai menghitung-hitung untuk membebaskan ini. Tapi skillnya mesti disiapkan agar mereka bisa melaut dengan baik. Dia kemudian tidak dikendalikan oleh tengkulak dan dia punya akses itu untuk menjadi sebuah nelayan yang hebat dan kuat,” pungkasnya.