Yogyakarta, Gesuri.id - Capres Ganjar Pranowo menegaskan bahwa menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim adalah ujian berat yang harus dihadapi bersama demi kelangsungan makhluk hidup di Indonesia dan seluruh dunia.
Ganjar juga dengan tegas mengingatkan bahwa Indonesia harus serius dalam menangani masalah perubahan iklim.
Ia menyebutkan tanpa sumber daya manusia yang unggul, anggaran yang memadai, dan tingkat kepedulian yang tinggi, tantangan ini sulit untuk diatasi.
Ganjar menjelaskan bahwa dampak perubahan iklim, seperti polusi udara yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), telah dirasakan oleh masyarakat di berbagai tempat.
Indonesia juga telah secara bertahap berkomitmen untuk mengatasi perubahan iklim, mulai dari partisipasi dalam G20, Paris Agreement, hingga Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP 28) di Uni Emirat Arab.
Dalam pertemuan tersebut, Indonesia bersama dengan berbagai negara lainnya yang terlibat akan merinci berbagai tindakan yang telah dilakukan untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim.
“Semua akan ditagih komitmennya seserius apa, road map nya seperti apa. Suka tidak suka, mau tidak mau maka mengurangi gas emisi, ekonomi hijau, ekonomi biru yang menjadi potensi untuk bisa kita kembangkan, itu yang mesti kita lakukan,” jelasnya, baru-baru ini.
Pujian dari Ganjar terhadap Indonesia sebagai tuan rumah KTT ASEAN ke-43 mencerminkan kepercayaan yang besar dari negara-negara sahabat. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia dianggap sebagai negara yang dapat dipercaya dan berada dalam jalur yang benar.
Ganjar juga optimis bahwa dengan upaya yang tepat, perekonomian Indonesia dapat tumbuh pesat dari peringkat 17 menjadi peringkat keempat. Ini adalah harapan yang penting untuk pembangunan ekonomi Indonesia.
Kemiskinan
Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo memiliki rencana ambisius untuk mewujudkan Indonesia Emas. Salah satu poin kunci dalam visinya adalah menghapus kemiskinan ekstrem.
Ganjar menjabarkan tujuh strategi penting, termasuk membangun SDM produktif, stabilisasi harga pokok, dan memperkuat jaringan pengaman sosial.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya hilirisasi industri menuju tingkat dunia dan perlunya menjaga kelestarian alam Indonesia.
Ganjar berpendapat bahwa melalui peningkatan nilai tambah infrastruktur, Indonesia bisa menjadi negara dengan ekonomi besar.
Namun, untuk mencapai visi tersebut, ia menegaskan pentingnya tiga fondasi: digitalisasi pemerintahan, pemberantasan korupsi, dan peningkatan anggaran negara untuk pelayanan berkualitas.
