Yogyakarta, Gesuri.id - Calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo menemui sejumlah seniman di Yogyakarta yang berkumpul di rumah Butet Kartaradjasa di Kembaran, Tamantirto Kabupaten Bantul Yogyakarta, Senin (16/10).
Dalam pertemuan mulai pukul 20.30 hingga 23.00 WIB itu, para seniman mengobrol santai dengan Ganjar, seperti Den Baguse Ngarso, Marwoto, Ndarboy Genk, juga perupa seperti Bambang Heras, musisi Encik Krisna, dan aktor, Slamet Rahardjo.
"Saya itu kalau lagi kangen, pingin ngobrol, dan nyek-nyekan (ejek-ejekan), menumpahkan semua pikiran, perasaan ya di Jogja ini," kata Ganjar.
Baca: Semangat Kemanusiaan Ganjar Pranowo
Ganjar menuturkan, kediaman ruman Butet yang berada di pinggiran atau perbatasan Kota Yogyakarta dan dekat area Padepokan Seni Bagong Kusudiarjo menjadi tempat yang pas melepaskan penatnya sesaat. "Di tempatnya mas Butet itu tempat paling asoy untuk bicara apapun di sini, istilahnya gojek kere (bercanda sepuasnya soal apapun)," kata Ganjar.
"Jadi gojek kere ini membuat hilanglah sekat-sekat, hilanglah pangkat, jabatan dan kita bisa ngobrol banyak di sini," ucapnya. "Meskipun kesannya cengengesan, guyon (bercanda), tapi sebenarnya substansi (interaksinya) dalam sekali."
Mantan Gubernur Jawa.Tengah itu mengatakan, obroloan dengan para seniman itu biasanya akan muncul ungkapan atau sanepo yang mengandung makna mendalam. Sanepo itu bisa menjadi bahan untuk merenung.
"Dalam sanepo itu ada yang sifatnya konotatif, kalau itu keluar (sasarannya) lebih pada perasaan, meskipun orang kalau disindir dengan perasaan kadang juga tidak bisa," kata Ganjar.
Ganjar dalam pertemuan santai itu mendengarkan sejumlah seniman bicara. Tak melulu politik. Tapi juga soal lain seperti karya baru dan kabar seniman. Ada kalanya dalam obrolan itu muncul celetukan celetukan menyinggung politik otak-atik gathuk atau dipas-paskan.
Butet Singgung Tamu Sebelumnya Cocok Jadi Wakil Ganjar
Misalnya saat Butet bicara terkait prediksi sosok cawapres Ganjar yang belum juga diumumkan. Butet lantas memberi sebuah petunjuk bahwa sosok cawapres Ganjar nanti merupakan orang yang juga pernah datang ke kediamannya dan duduk di kursi yang diduduki Ganjar dalam kunjungan itu.
"Kursi tempat duduknya Mas Ganjar ini seminggu yang lalu diduduki orang (cawapres) itu, maka sepertinya orang itu yang bisa mendampingi Mas Ganjar besok," kata Butet.
Diketahui, sekitar sepekan lalu atau 7 Oktober 2023, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD juga berkunjung ke rumah Butet dan makan bersama. Seniman Den Baguse Ngarso dalam kesempatan itu ikut memberi kode siapa cawapres yang akan mendampingi Ganjar. Dia menyebut, sosok itu merupakan kelahiran Madura.
Baca: Prananda, Koster dan Ganjar Pranowo Joged Bumbung di Sanur
"Pasangan (cawapres)nya harapan saya juga begitu, yang pernah lama tinggal di Jogja, tapi tidak lahir di Jogja," kata seniman pemilik nama asli Susilo Nugroho itu. "Penerawangan saya (cawapres Ganjar) laki-laki, arahnya dari sini (Jogja) ke timur, luar pulau, pulau kecil dekat Bali, wis Madura ngono wae (sudah Madura gitu saja)," kata Susilo merujuk tempat asal Mahfud MD.
Dalam pertemuan santai itu, Ganjar juga mendapat cendera mata patung mini karya Butet berjudul Nusantara. Patung itu dibuatnya dari hasil merenung panjang. "Patung ini mengajak (Ganjar) tegak lurus kepada Nusantara, bukan kepada siapapun seperti hasil putusan Mahkamah Konstitusi siang tadi," kata dia.
Kemarin, Mahkamah Konstitusi mengabulkan syarat calon presiden dan wakil presiden atau capres-cawapres berusia paling rendah 40 tahun atau berpengalaman sebagai kepala daerah. Putusan ini jadi sorotan publik karena dinilai membuka jalan bagi Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka yang juga putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi bisa maju pada Pemilu Presiden 2024 meski usianya baru 36 tahun.