Magelang, Gesuri.id – Reaktivasi jalur kereta api di wilayah tengah dan utara Jawa Tengah jalan terus. Bahkan desain reaktivasi jalur moda transportasi massal tersebut sudah disiapkan.
Demikian dilontarkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, usai menjadi keynote speech pada seminar nasional bertema “Pengembangan Infrastruktur Transportasi sebagai Faktor Pendukung Pembangunan Nasional” di Universitas Tidar, Magelang, Selasa (25/9).
Baca: Ganjar Prioritaskan Pengembangan Transportasi Massal
“Desainnya sudah disiapkan, karena Jateng sedang mempersiapkan moda transportasi massal. Dan saya kira kereta api yang terbaik,” ujar
Ia menjelaskan, jalur kereta api buatan Belanda masih ada meskipun tidak sedikit rel yang hilang. Jalur-jalur kereta api masih mempunyai potensi bagus dan akan ditambah terus, melalui kerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan PT Kereta Api Indonesia agar hasilnya lebih baik.
Politisi PDI Perjuangan itu mengatakan, reaktivasi jalur kereta api di Jateng sudah dilakukan sejak awal kepemimpinannya lima tahun lalu, dan hingga kini masih terus berjalan. Saat ini reaktivasi mengarah di wilayah utara dan jalur tengah. Untuk wilayah utara meliputi Semarang-Grobogan-Blora, sedangkan jalur tengah yang akan dihidupkan adalah jalur Purworejo-Magelang-Wonosobo.
“Selain itu, diharapakan beberapa daerah yang mempunyai potensi wilayah akan didorong kereta api wisata, karena ke depan kita butuh transportasi massal,” ungkap gubernur.
Terkait anggaran, kata dia, seluruhnya berasal dari pusat. Semua kebutuhan dana dihitung oleh Kementerian Perhubungan dan PT Kereta Api Indonesia. Sedangkan Pemprov Jateng hanya mengajukan permintaan reaktivasi jalur kereta api.
Selain reaktivasi jalur kereta api, gubernur mengatakan Pemerintah Provinsi Jateng juga terus mendorong peningkatan kualitas jalan provinsi. Hal itu dilakukan guna mendukung pembangunan sosial, ekonomi dan pengembangan wilayah, meningkatkan penataan sistem transportasi antar moda, serta pengembangan angkutan massal.
Selain itu, terkait infrastruktur jalan di berbagai daerah, sampai saat ini pihaknya tetap bertekad mewujudkan Jawa Tengah tanpa lubang. Namun untuk mewujudkannya, sinkronisasi penanganan jalan antar kewenangan pusat, provinsi dan kabupaten/ kota menjadi penting untuk menjaga kondisi jalan dalam keadaan mantab sepanjang tahun.
Baca: Ganjar Kaji Rencana Pengoperasian Bus Listrik
“Para mahasiswa teknik sipil, tantangan dan tanggung jawab anda kelak berat. Membangun jalan saja tidak cukup, kita harus merawat dan mengedukasi masyarakat untuk menggunakan jalan dengan baik. Salah satunya kendaraan truk jangan over tonase, karena itu selain merusak jalan juga mengancam keselamatan pengemudi dan pengguna jalan lainnya,” tandas Ganjar.