Semarang, Gesuri.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meresmikan Galeri Industri Kreatif di Gedung PT Perusahaan Perdagangan Indonesia yang berada di Kawasan Kota Lama Semarang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (26/5) petang.
Saat meresmikan, Ganjar didampingi istri Siti Atikoh beserta Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Baca: Ganjar Ungkap Alasan Jateng Tetap Kondusif
Politisi PDI Perjuangan itu mengapresiasi Galeri Industri Kreatif yang diinisiasi Wakil Wali Kota Semarang sebagai bentuk revitalisasi bangunan-bangunan kuno di Kawasan Kota Lama Semarang.
"Ini luar biasa, sudah disulap oleh Pak Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dan Bu Wakil Walikota Hevearita Gunaryanti Rahayu, hasilnya bagus sekali, menunjukkan wajah yang seharusnya dan kita harapkan para UMKM bisa masuk ke sini," katanya.
Menurut dia, Galeri Industri Kreatif yang menghabiskan anggaran sebesar Rp1,6 miliar ini dapat memperkaya suasana di Kawasan Kota Lama Semarang.
Ganjar meminta masyarakat, khususnya warga Kota Semarang dan para pemangku kepentingan untuk merawat Kawasan Kota Lama Semarang dan berperilaku sebagai pengelola tempat pariwisata.
"Harganya tidak 'ngepruk', tempatnya mesti bersih, dan orangnya ramah," ujarnya.
Wakil Wali Kota yang juga menjabat Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) Hevearita Gunaryanti Rahayu mengaku bersyukur akhirnya Galeri Industri Kreatif bisa dimanfaatkan oleh pelaku UMKM sehingga ia minta masyarakat untuk berkunjung ke Kawasan Kota Lama Semarang.
"Alhamdulillah yang kita tunggu-tunggu sejak satu tahun lebih, bagaimana perjuangan menjadikan yang awalnya gudang barang rongsok menjadi Galeri Industri Kreatif seperti ini," katanya.
Baca: Ganjar Minta Masyarakat Hati-hati Gunakan Medsos
Dengan adanya Galeri Industri Kreatif, lanjut Wakil Wali Kota yang akrab disapa Mbak Ita ini, masyarakat atau wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara tidak perlu susah-susah mencari berbagai produk UMKM yang berkualitas.
"Apalagi sistem transaksi di Galeri Industri Kreatif telah menggunakan 'cashless' atau nontunai sehinga memudahkan orang untuk bertransaksi," ujarnya.