Jakarta, Gesuri.id - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menuturkan, saat menjabat Gubernur Jawa Tengah pada 2013, dia sudah memperjuangkan nasib petani tembakau.
"2013 saya menjadi gubernur, saya sampaikan secara internasional politik rokok dan tembakau makin hari makin tarik ulur antarkepentingan. Maka kalau mengejar dari suplai saja, wong tembakau nasional kurang mengapa digantikan ke tanaman yang lain?" katanya.
Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo
Menurutnya, pemerintah justru harus menangkap peluang dengan meningkatkan produksi tembakau berkualitas.
Misalnya, di Temanggung ada tembakau jenis srintil yang mendunia.
"Saya akan dorong itu. Sehingga Indonesi bisa berdikari dalam suplai industri. Sebenarnya politik dagang yang luar biasa dan mesti menyiapkan strategi yang jauh lebih baik pada soal itu. Faktanya di area-area Indonesia tembakau kita hebat, di daerah Temanggung itu ada bagus dan harganya bisa jutaan dan itu potensi yang tidak bisa dimatikan," tutur Ganjar.
Capres yang berpasangan dengan Mahfud MD itu menegaskan bahwa dirinya adalah pembela petani tembakau.
Baca: Ganjar Pranowo Berpeluang Dapatkan Trah Gelar Wahyu Mataram
"Soal cukai naik, jangan terlalu ekstrem dan harus ada kontrol. Jangan sampai merugikan petani. Saya pembela petani tembakau," katanya.
Meski bukan seorang perokok, Ganjar memperjuangkan kesejahteraan para petani tembakau di Jawa Tengah.
Ganjar pernah dianugerahi gelar Senopati Tembakau oleh para petani tembakau di Temanggung sebagai bentuk pengakuan atas perjuangannya dalam membantu petani tembakau.