Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, menekankan perlunya kepemimpinan yang berfokus pada rakyat di tengah krisis.
"Rakyat yang tangguh membutuhkan pemimpin yang benar-benar peduli, pemimpin yang melihat krisis ini sebagai panggilan untuk bertindak, pemimpin yang mengutamakan kepentingan rakyat dan bukan hanya memikirkan strategi mempertahankan kekuasaan," kata Ganjar lewat video singkatnya di X, Kamis (12/12/2024).
Ganjar mencatat kondisi ekonomi Indonesia sepanjang 2024 yang menunjukkan tantangan serius. Statistik mencatat penurunan daya beli masyarakat yang signifikan. Saldo tabungan rata-rata, yang pada 2019 berada di angka Rp3 juta, kini menyusut menjadi Rp1,5 juta.
Ia juga menyoroti, sektor manufaktur yang juga banyak terdampak, khususnya industri tekstil, garmen, dan alas kaki.
Akibat perlambatan produksi, lebih dari 64.000 pekerja kehilangan pekerjaan hingga November 2024, dengan angka tertinggi di DKI Jakarta mencapai 14.501 pekerja.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah hingga Rp16.410, disertai deflasi selama lima bulan berturut-turut hingga September 2024, yang menjadi indikator melemahnya daya beli masyarakat.
Mantan Capres 2024 itu juga menyerukan agar para pemimpin tidak sibuk dengan urusan kekuasaan di saat rakyat menghadapi kesulitan.
"Jangan biarkan rakyat bertarung sendirian, jangan abaikan tangis mereka yang kehilangan pekerjaan rumah atau penghidupan, jangan biarkan sejarah mencatat bahwa ketika rakyat membutuhkan, para pemimpinnya justru sibuk dengan urusan kekuasaan," tegasnya.
Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu juga menggarisbawahi bahwa cara Indonesia keluar dari krisis ini akan menentukan masa depan bangsa.
"Pilihan itu ada di tangan mereka yang diberi amanah untuk memimpin dan kepada mereka saya pribadi ingin menyampaikan pesan, bangunlah bersama kami, jangan biarkan rakyat bergerak dengan caranya sendiri," pungkasnya.
Sumber: rmol.id