Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo mengunggah guyonan di akun Instagram pribadinya pada Minggu, 23 Maret 2025.
Unggahan itu bukan pernyataan politik atau kritik tajam, hanya tangkapan layar berita ilmiah tentang penemuan spesies mamalia baru di Indonesia: tikus berhidung babi.
Di bawahnya, mantan calon presiden itu hanya menulis dua kata: "temuan baru." Ringkas, tapi cukup untuk memancing gelak tawa, terutama di tengah riuhnya isu teror ke kantor Tempo beberapa hari belakangan—pengiriman kepala babi dan bangkai tikus dengan kepala dipenggal.
Dalam sekejap, kolom komentar dipenuhi spekulasi dan candaan.
Tanggapan Netizen di Kolom Komentar Unggahan Ganjar Pranowo
Banyak yang menanggapi sebagai lelucon, sebagian lagi melihatnya sebagai sindiran halus terhadap situasi politik Tanah Air saat ini.
“Konon katanya habitatnya di kantor-kantor pemerintahan," tulis @**yupk0. “Konon potongannya dikirim ke kantor Tempo,” tulis @*bis*ga, merujuk pada teror kepala babi dan bangkai tikus yang baru-baru ini dialami redaksi. Lalu ada @s*rulon*ng yang berkomentar, "Ini tikus yang suka ngunyah keju atau yang suka ngunyah anggaran, Pak?"
Ada pula yang justru mengolah penamaan spesies ini menjadi singkatan baru. "Hidungnya jambu, Pak. Kalau disingkat, jadi 'tidubi' (tikus hidung babi). Alhamdulillah, akhirnya kalau misuh bisa pakai kata-kata hewan baru," tulis @*ikow*. Sementara itu, akun @gawdbn*n ikut menimpali, “Menurut informasi yang beredar, spesies ini ada jabatannya dan suka menyerang dengan cara menakut-nakuti lawannya."
Kiriman Kepala Babi dan Bangkai Tikus
Teror ke kantor Tempo terjadi beberapa hari belakangan. Pada Rabu, 19 Maret 2025, sebuah kotak kardus berisi kepala babi tiba di meja resepsionis. Penerimanya tertulis “Cica”—nama panggilan Francisca Christy Rosana, wartawan desk politik sekaligus host siniar Bocor Alus Politik.
Kotak itu pertama kali diterima oleh pihak keamanan Tempo sekitar pukul 16.15 WIB. Namun, Cica baru membukanya keesokan harinya, sepulang liputan bersama Hussein Abri Yusuf Muda Dongoran, rekan sesama wartawan politik. Yang pertama membuka kotak itu adalah Hussein.
Begitu kardusnya dibuka, bau busuk segera menyebar. "Sudah tercium bau busuk ketika kardus dibuka," kata Hussein. Curiga ada sesuatu yang tidak beres, ia membuka lapisan styrofoam di dalamnya. Begitu terbuka, tampak kepala babi dengan kedua telinga terpotong. "Baunya makin menyengat dan terlihat masih ada darahnya," ucapnya.
Dua hari kemudian, giliran Agus, petugas kebersihan, yang menemukan paket teror berikutnya. Sebuah kardus berbungkus kertas kado bermotif bunga mawar merah tergeletak di halaman kantor Tempo. Ia mengira kotak itu berisi mi instan. Tapi begitu dibuka, isinya enam ekor bangkai tikus yang kepalanya telah dipenggal.
Pemeriksaan sementara menunjukkan kotak berisi bangkai tikus itu dilempar seseorang dari luar pagar kantor Tempo pada pukul 02.11 WIB, mengenai mobil yang sedang diparkir sebelum membentur aspal. Pada 21 Maret 2025, Tempo melaporkan teror kepala babi ke Markas Besar Polri. Paket kepala babi dan bangkai tikus kini telah diserahkan sebagai barang bukti. Mabes Polri telah membentuk tim penyelidik dan mengerahkan 20 personel ke kantor Tempo untuk mengumpulkan bukti dan keterangan lanjutan.
Sumber: www.tempo.co