Jakarta, Gesuri.id - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengungkap terdapat anggaran Kementerian Sosial senilai Rp 2.787.926.053.983 yang belum terealisasikan pada tahun 2021 lalu.
Baca: Arteria: Saya Memohon Maaf Kepada Masyarakat Jawa Barat
Risma menyebutkan, mayoritas dana tersebut merupakan dana bantuan sosial (bansos) yang masih tertahan di bank Himpunan Bank Negara (Himbara).
"Anggaran total itu Rp 108 triliun, realisasinya Rp 105 triliun sekian, ini sebagian besar belum terealisasi 2,7 triliun itu adalah bansos," kata Risma dalam rapat dengan Komisi VIII DPR, Rabu (19/1).
Menurut Risma, berdasarkan komunikasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan, dana bansos tersebut tertahan karena pihak bank belum menyerahkan kartu bansos ke penerima bansos.
"Kami tahu kartu-kartu itu sudah ada di bank tapi belum diserhakan ke penerima," ujar mantan wali kota Surabaya itu.
Tertahannya penyaluran bansos membuat angka realisasi bansos di beberapa daerah masih kecil, misalnya di Bali yang baru sekitar 84 persen maupun di Jawa Tengah yang masih di kisaran antara 80 dan 90 persen.
Untuk itu, ia mengajak anggota Komisi VIII DPR untuk ikut menyalurkan bansos tersebut di daerah pemilihan masing-masing.
Risma berharap, cara tersebut dapat meningkatkan realisasi anggaran Kemensos tahun 2021 menjadi 100 persen pada Februari 2022 mendatang.
Baca: PDI Perjuangan Beri Sanksi Peringatan Kepada Arteria Dahlan
"Nanti kita siapkan jadwalnya untuk kita bersama-sama turun, tapi di dapil karena supaya bisa menyebar, karena kalau hanya satu lokasi misalkan kita kunjungan, itu yang selesai di situ," kata Risma.
Dalam materi paparan Risma disebutkan pula bahwa Kemensos menganggarkan belanja bansos pada 2021 sebesar Rp 103,2 triliun dengan angka realisasi sebesar 97,56 persen atau Rp 100,7 triliun. Dilansir dari kompascom.