Ikuti Kami

Gembong Pertanyakan Peran Posyandu di DKI Jakarta

Hal ini akan buntut adanya balita yang mengalami gizi buruk di Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.

Gembong Pertanyakan Peran Posyandu di DKI Jakarta
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono mempertanyakan peran pos layanan terpadu (Posyandu) di ibu kota.

Hal ini akan buntut adanya balita yang mengalami gizi buruk di Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.

Gembong menyebut seharusnya dinas terkait bersama kader Posyandu rutin memonitor perkembangan anak dan balita di Jakarta, sehingga potensi gizi buruk dapat dihindari.

Baca: Anies Selama Ini Didukung Pusat, Tapi Tidak Mau

Gembong mengatakan, fenomena tersebut sangat disayangkan, apalagi terjadi menjelang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pensiun sebagai kepala daerah pada 16 Oktober 2022 mendatang.

Dia meminta kepada Pemprov DKI Jakarta untuk mengevaluasi sistem pengawasan tumbuh kembang anak dan memastikan gizi mereka tercukupi.

"Jadi, apakah salah programnya, apakah salah pembinaannya, apakah salah sosialisasinya ya kami nggak tahu. Tapi yang pasti di masa penghujung jabatannya (Anies), warga Jakarta masih ditemukan ada yang bergizi buruk, ini kan sangat memprihatinkan,” kata Gembong di Jakarta, Selasa (10/5).

Gembong juga menyesalkan adanya kasus ini, padahal DKI Jakarta ditopang anggaran yang paling besar di Indonesia.

Kasus ini, kata dia, mungkin bisa dimaklumi jika terjadi di daerah lain, terutama yang tidak memiliki anggaran sebesar Jakarta.

Baca: RUU Kekhususan Jakarta, DPRD Tingkat Kota Perlu Dibahas

“Kalau itu di kampung saya di Wonogiri, ya mungkin saja karena daerah miskin gitu loh, tapi Ini di Ibu Kota Negara loh,” ujar Gembong.

Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta seharusnya tidak hanya fokus menata infrastruktur di Ibu Kota saja.

Tetapi pemberdayaan manusia dan perekonomian rakyat juga menjadi hal yang penting.

Quote