Ikuti Kami

Geng Motor Marak, Legislator Kota Tasikmalaya Dodo Rosada: Katanya Kota Santri, Tapi Anomali

Maraknya geng motor serta meningkatnya kasus kriminal seperti pembacokan dan penganiayaan yang berujung kematian harus menjadi perhatian.

Geng Motor Marak, Legislator Kota Tasikmalaya Dodo Rosada: Katanya Kota Santri, Tapi Anomali
Kasatpol PP Kota Tasikmalaya, Iwan Kurniawan menyampaikan sambutan pada Musrenbang sektoral yang digelar har Rabu pagi 12 Februari 2025. Tampak hadir Ketua Komisi I DPRD Kota Tasikmalaya Dodo Rosada bersama Sekda Kota Tasikmalaya Asep Goparuloh. (Firgiawan/Radartasik.id)

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Komisi I DPRD Kota Tasikmalaya, Dodo Rosada, menyoroti kondisi keamanan dan ketertiban di Kota Tasikmalaya yang semakin mengkhawatirkan.

Hal ini ia sampaikan saat menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Satpol PP Kota Tasikmalaya.

Dodo menegaskan maraknya geng motor serta meningkatnya kasus kriminal seperti pembacokan dan penganiayaan yang berujung kematian harus menjadi perhatian serius semua pihak.

“Situasi kota sudah memprihatinkan dan ngeri. Kita harus berani dan serius melakukan upaya penertiban, melindungi publik, serta memastikan rasa aman dan nyaman tercipta,” kata Dodo, pada Rabu (12/2/2025).

Menurutnya, Satpol PP sebagai lembaga yang berwenang dalam menjaga ketertiban dan menegakkan Peraturan Daerah (Perda) harus diperkuat, terutama dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM).

“SDM harus benar-benar disiapkan dan selektif dalam perekrutan. Jangan asal rekrut. Insyaallah, sekarang sudah tidak ada lagi rekrutmen Tenaga Harian Lepas (THL). Saya minta Kasatpol PP mengagendakan pembinaan agar personel memiliki sikap preventif, antisipatif dan tentunya tegas,” ujarnya.

Selain itu, Dodo menekankan perlunya langkah tegas dalam mengoptimalkan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) yang ada di Satpol PP. Ia menyoroti pentingnya anggaran yang cukup untuk menunjang tugas dan fungsi Satpol PP dalam menjaga ketertiban kota.

“Kalau tidak ada anggaran, maka harus dianggarkan. Satpol PP memiliki beban berat dalam menegakkan Perda. Semoga dengan dukungan anggaran dan sarana prasarana yang memadai, kinerjanya bisa meningkat,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia mendorong agar sinergitas antara Satpol PP dan Kepolisian semakin diperkuat.

“Ketertiban dan keamanan tidak hanya menjadi tanggung jawab Satpol PP, tetapi juga harus melibatkan Kepolisian, tokoh masyarakat, pemerhati, serta seluruh komponen masyarakat termasuk instansi vertikal,” paparnya.

Dodo juga menyoroti ironi yang terjadi di Kota Tasikmalaya, yang dikenal sebagai Kota Santri tetapi justru dipenuhi aksi kriminal geng motor.

“Kita ngeri, katanya Kota Santri tapi anomali. Geng ada di mana-mana, apakah dibiarkan? Kejahatan memang tidak akan pernah hilang, tetapi harus ada aksi nyata untuk mengeliminasi itu,” ungkapnya.

Menurutnya, geng motor yang sudah melakukan tindakan kriminal harus ditindak tegas sebelum semakin meresahkan masyarakat.

“Mereka adalah generasi kita, calon pemimpin masa depan. Oleh karena itu, butuh ketegasan. Satpol PP dan Kepolisian harus berkolaborasi dalam pengamanan serta program lainnya,” tuturnya.

Ia juga menyinggung peredaran minuman keras dan narkotika yang masih marak di kota ini.

“Miras dan narkotika masih nyata di depan kita. Kami di DPRD bukan eksekutor, tapi kami banyak menerima masukan dari masyarakat. Pemerintah harus hadir dan merespons fenomena ini dengan program yang tepat,” tegasnya.

DPRD sendiri mendorong Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya agar memperhatikan anggaran untuk Satpol PP, sehingga mereka bisa bekerja optimal dalam menciptakan kondisi kota yang lebih aman dan tertib.

“Kami berharap ada perhatian lebih terhadap anggaran Satpol PP agar mereka dapat menjalankan tugasnya dengan maksimal,” pungkasnya.

Sumber: radartasik.id

Quote