Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mengatakan layanan JakLingko 24 jam akan sia-sia bila tak diikuti operasional bus TransJakarta (TransJ).
"Ini baik bila beroperasi 24 jam, tapi bila tidak diikuti bus besar TransJakarta beroperasi 24 jam di jalan utama maka jadi sia-sia. Sebagai uji coba bisa saja," jelas Gilbert kepada wartawan, Jumat (31/5).
Baca: Ganjar: Perlu Ada Ruang 'Check and Balances' di Pemerintahan
Menurut Gilbert, tak ada kota di dunia yang mengoperasikan layanan transportasi umumnya selama 24 jam. Hal itu, lanjutnya, karena biaya operasional yang cukup tinggi.
"Setahuku tidak ada kota dunia yang mengoperasikan 24 jam, karena biaya tinggi dengan penumpang yang minim. Coba tanya TransJakarta apa maksud mereka," tambah Gilbert.
"Pelayanan transportasi di kota besar itu mencakup area yang sangat luas. Kalau hanya daerah kecil, buat apa? Apalagi kalau penggunanya golongan mampu, maka lebih baik fokus ke penambahan jalur pada saat jam sibuk dan lain-lain," jelasnya.
Baca: PDI Perjuangan Akan Umumkan Sikap Politiknya di Kongres 2025
Diberitakan sebelumnya, JakLingko beroperasi 24 jam di empat rute. Layanan Angkutan Malam Hari atau AMARI tersebut akan dimulai hari ini.
"Mulai Jumat, 31 Mei 2024, Transjakarta mulai mengoperasikan 4 rute mikrotrans AMARI yang beroperasi pukul 22.00-05.00 WIB," tulis @PT_Transjakarta dalam akun X-nya seperti dilihat detikcom, Jumat (31/5).