Jakarta, Gesuri.id - Gubernur Daerah Khusus Jakarta Pramono Anung menurunkan jajarannya untuk segera membebaskan lahan di sekitar Sungai Ciliwung. Pembebasan lahan ini bertujuan mempercepat proses normalisasi sungai yang sering meluap dan menyebabkan banjir .
“Saya sudah meminta kepada Kepala Dinas Sumber Daya Air untuk segera mengkonfirmasi, terutama untuk izin lahan dan sebagainya. Kalau memang harus kita berkoordinasi dengan Kementerian ATR, BPN, kami akan segera melakukannya,” kata Pramono di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 6 Maret 2025.
Instruksi ini disampaikan Pramono setelah ia bersama Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Korpolairud) Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri meninjau kondisi banjir melalui udara menggunakan helikopter. Pramono menyebut kondisi Jakarta sudah mulai kembali normal setelah sebelumnya dilanda banjir akibat luapan Sungai Ciliwung.
“Permukaan udara Manggarai sekarang sudah turun menjadi 600 cm dan untuk itu Jakarta sudah siaga 4, artinya alhamdulillah bahwa kemarin yang sempat 850 sekarang sudah 600. Dan kalau dilihat dari atas tadi, kehidupan Jakarta sudah mulai normal kembali,” ujarnya.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa masih ada beberapa wilayah yang rawan banjir, seperti Pengadegan, Cawang, dan Bidara Cina. Oleh karena itu, ia meminta agar normalisasi Sungai Ciliwung segera ditindaklanjuti dengan izin lahan sebagai langkah awal.
“Kemudian tadi yang ada beberapa hal yang nanti akan kami segera tindak lanjuti dan selesaikan, terutama untuk normalisasi sungai Ciliwung yang ada di Pengadegan, Cawang dan Bidara Cina,” ujar Pramono.
Pramono juga pentingnya koordinasi dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) untuk memastikan lancarnya proses tersebut. Normalisasi sungai yang diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang dalam mengatasi banjir yang sering menimpa ibu kota, terutama saat curah hujan tinggi.
Sumber: www.metrotvnews.com