Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan, Mohamad Guntur Romli, mengritik kebijakan pelarangan warga sekitar Ibu Kota Negara (IKN) untuk berpartisipasi dalam upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia yang akan digelar di lokasi tersebut.
Menurutnya, kebijakan ini menunjukkan adanya sikap eksklusif dan membentuk IKN menjadi sebuah koloni yang terpisah dari masyarakat sekitarnya.
"IKN ini jadi suatu koloni," ujar Guntur Romli dalam keterangannya di aplikasi X @GunRomli, Jumat (9/8/2024).
Guntur Romli juga menyoroti berbagai langkah yang diambil dalam persiapan acara tersebut, seperti mendatangkan meja-kursi dari Jakarta dan menyewa mobil-mobil dari Pulau Jawa.
"Meja-kursi diterbangin dari Jakarta. Mobil-mobil disewa dari Jawa," cetusnya.
Ia menganggap itu justru bertentangan dengan semangat untuk mengurangi ketergantungan pada Jakarta dan menjadikan IKN sebagai pusat baru yang terbuka.
"Orang-orang di sekitarnya juga dilarang masuk. Ini koloni. Alih-alih agar tidak Jawasentris. Yang terjadi malah koloni," tandasnya.
Untuk diketahui, perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia pada 17 Agustus mendatang akan diselenggarakan di dua lokasi, yaitu di Istana Merdeka, Jakarta, dan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Sri Wahyuni, mengungkapkan bahwa meskipun upacara berlangsung di ibu kota baru, masyarakat sekitar tidak diizinkan untuk menghadiri acara tersebut secara langsung.
Dalam persiapan acara di IKN, pemerintah daerah mengundang tokoh masyarakat Bumi Etam untuk membahas partisipasi masyarakat.
Keputusan yang diambil adalah membatasi akses warga lokal ke venue utama upacara di Istana Negara IKN.
Meski demikian, warga sekitar tetap dapat merasakan kemeriahan perayaan dengan menonton upacara melalui live streaming.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, bekerja sama dengan pemerintah kabupaten dan kota, akan menyiarkan acara tersebut secara langsung di lokasi publik.
Rencananya, siaran langsung tersebut akan diputar di beberapa tempat, termasuk Pentacity di Kota Balikpapan dan Big Mall di Kota Samarinda, sehingga masyarakat tetap dapat menyaksikan jalannya upacara dan merayakan momen bersejarah ini bersama-sama.