Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan, Guntur Romli mengaku pesimis terhadap perintah Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo yang meminta Kabareskrim Polri untuk mengusut dugaan teror kepala babi yang dikirim kepada salah satu wartawan Tempo.
Sikap pesimis ini ia sampaikan meskipun dirinya tetap berharap agar kasus tersebut dapat ditangani dengan serius oleh kepolisian.
Diketahui sebelumnya, Kapolri telah memberikan instruksi langsung kepada Kabareskrim untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait dugaan teror tersebut.
Kapolri juga memastikan bahwa pihak kepolisian akan menindaklanjuti kasus ini dengan memberikan pelayanan terbaik dalam proses hukum yang berlaku.
"Saya sudah perintahkan Kabareskrim untuk melaksanakan penyelidikan lebih lanjut," kata Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo pada Sabtu (22/3/2025).
Menanggapi perintah Kapolri tersebut, Guntur Romli mengungkapkan sikap skeptisnya melalui akun X resminya @GunRomli.
Ia berharap agar instruksi yang diberikan benar-benar serius dan bukan sekadar pernyataan formal tanpa tindak lanjut nyata.
"Semoga perintah yg serius, bukan hanya basa-basi & benar2 serius diungkap, meski saya pesimistis," tulis Guntur Romli dalam cuitannya pada Minggu (23/3/2025), sembari mengunggah ulang berita tentang perintah Kapolri ke Kabareskrim untuk mengusut teror kepala babi.
Guntur Romli mengungkapkan alasan mengapa dirinya merasa pesimis terhadap kepolisian.
Ia menyebut bahwa sebelumnya pernah ada kasus lain yang dilaporkan langsung ke Kapolri namun hingga kini belum ada kejelasan mengenai penyelesaiannya.
Menurutnya, salah satu contoh kasus tersebut adalah pemasangan spanduk yang menyerang PDI Perjuangan dan Ketua Umum partai secara serentak di sejumlah jalanan Jakarta.
Kasus ini, meskipun telah disampaikan langsung kepada Kapolri, belum menunjukkan perkembangan signifikan dalam proses penyelidikannya.
"Spanduk2 yg nyerang PDI Perjuangan & Ibu Ketua Umum yg sdah disampaikan langsung ke Kapolri sampai saat ini tidak ada kejelasannya," lanjut cuitan Guntur Romli.
Dalam situasi ini, respons dari berbagai pihak terus berkembang seiring dengan meningkatnya perhatian publik terhadap kasus teror kepala babi yang menimpa wartawan Tempo.
Kepercayaan terhadap upaya penegakan hukum menjadi salah satu aspek yang dipertanyakan, terutama oleh mereka yang merasa ada kasus-kasus serupa yang tidak kunjung menemukan titik terang.
Sumber: www.gemasulawesi.com