Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Guntur Romli, menegaskan belum ada keputusan dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri soal akan berada di dalam atau di luar pemerintahan.
Oleh karena itu, Guntur Romli meminta pembahasan soal kader PDI Perjuangan masuk dalam bursa kabinet menunggu hasil pertemuan Megawati dengan presiden terpilih Prabowo Subianto. Hal itu disampaikan Guntur Romli dalam dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Jumat (11/10).
Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo
“Sikap politik PDI Perjuangan sampai sekarang belum diputuskan, maka nama-nama yang beredar itu bukan dari kami, bukan penawaran dari kami ya, karena kita masih mau menunggu pertemuan antara ibu Megawati dengan Pak Prabowo kapan akan terjadi, dan apa yang akan dibicarakan, dan apa hasilnya, baru kita bisa bicara lebih jauh,” kata Guntur.
Selain itu, Guntur mengatakan, PDI Perjuangan sebagai partai cukup sadar diri karena memiliki sikap politik yang berbeda dengan Prabowo Subianto saat Pilpres. Atas dasar itu, Guntur pun memastikan partainya tidak pernah menawarkan diri untuk masuk dalam bursa kabinet Prabowo Subianto.
“Kami tidak pernah menawarkan diri, PDI Perjuangan juga cukup sadar diri dan tidak mau ke-GR-an koalisinya Pak Prabowo juga sudah luar biasa, 80% lebih,” ujarnya.
“Jadi kami menyadari bahwa dan sikap politik kami juga ketika Pilpres juga kami memiliki calon sendiri dan kita juga sama-sama tahu bagaimana hasilnya, jadi mohon menunggu dulu pertemuan antara Ibu Megawati dengan Pak Prabowo Subianto baru kita bicara soal nama-nama yang beredar,” lanjutnya.
Baca: Ganjar Pranowo Berpeluang Dapatkan Trah Gelar Wahyu Mataram
Sebagai informasi, sejumlah nama kader PDI Perjuangan memang santer disebut-sebut akan menjadi menteri dalam pemerintahan Prabowo Subianto. Antara lain adalah, Azwar Anas, Olly Dondokambey, Budi Gunawan.
“Kami tidak pernah menawarkan diri, kami tidak pernah menyodorkan nama-nama itu sebelum ada kejelasan sikap politik PDI perjuangan yang ditentukan oleh ibu ketua umum,” kata Guntur.
“Itu satu pintu dari Ibu Ketua umum, tidak ada pintu yang lain ya, karena itu sudah ada dalam AD/ART kami, sudah jelas sudah tegas ya menegaskan hal,” sambungnya.