Jakarta, Gesuri.id - Sekum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) menanggapi polemik terkait ceramah Cendekiawan Muslim, Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun yang mengibaratkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti Firaun.
Potongan video ceramah Cak Nun tersebut viral di media sosial. Cak Nun sendiri telah memberi penjelasan sekaligus meminta maaf terkait ucapan Firaun tersebut. Dalam video yang diunggah YouTube CakNun.com, Rabu (18/1), Cak Nun mengaku heran dia bisa mengucapkan soal Jokowi dan Firaun itu.
Baca: Gus Falah Ingatkan Waspadai Propaganda Liberalisme
Gus Falah pun meminta semua kalangan untuk memaafkan Cak Nun terkait pernyataan tersebut. Dia menyatakan memaafkan kesalahan orang lain, merupakan salah satu akhlak mulia yang perlu dilakukan oleh umat muslim.
"Rasulullah SAW telah mendorong umat muslim untuk bersikap pemaaf pada orang lain melalui contoh perbuatan-perbuatan beliau semasa hidup, seharusnya kita sebagai umat Rasulullah pun bersikap demikian," ujar Gus Falah dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19/1).
Gus Falah melanjutkan, Cak Nun selama ini dikenal sebagai tokoh Islam yang membumikan nilai-nilai toleransi dan kebangsaan. Bersama kelompok musik Kiai Kanjeng, pengajian Padang mBulan dan jamaah Maiyah, Cak Nun kerap meensyiarkan nilai-nilai Islam yang penuh kedamaian ke seluruh kalangan masyarakat.
Baca: Gus Falah & Kementerian ESDM Bantu Nelayan di Lamongan
Bahkan, lanjut Gus Falah, Cak Nun bukan orang lain bagi PDI Perjuangan sebagai partai yang menaungi Presiden Jokowi. Pada tahun lalu, Cak Nun pernah mengisi acara bertajuk 'Sinau Bareng Cak Nun' di Masjid At-Taufiq, Sekolah PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
"Beliau punya hubungan baik dengan PDI Perjuangan dan Bamusi. Sehingga bisa dipastikan, beliau tidak membenci Presiden Jokowi, yang merupakan salah satu kader PDI Perjuangan," ujar Gus Falah.
"Adapun bila diksi atau narasi yang digunakan terasa kurang tepat, menurut saya itu kekhilafan saja. Itu sangat manusiawi, siapapun tak lepas dari khilaf," tambah Ketua Tanfidziyah PBNU itu.