Jakarta, Gesuri.id - Sekum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) mengapresiasi pembangunan Patung Bung Karno di Bandung, Jawa Barat, yang diklaim akan menjadi patung Bung Karno tertinggi di dunia.
Peletakan batu pertama proyek itu sudah dilakukan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, didampingi Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Monumen Plaza Dr.(HC) Ir. Soekarno, kawasan GOR Saparua, Kota Bandung, pada hari Rabu (28/6).
Baca: Patung Bung Karno Bakal Jadi Ikon Baru di Bandung
Gus Falah menyatakan, pembangunan patung Bung Karno di Bandung sangat tepat. Sebab, Bandung adalah kota yang penuh dengan 'jejak-jejak' Sukarno.
"Kota Bandung khan penuh dengan 'petilasan' Bung Karno, sehingga sangat cocok bila dibangun karya monumental terkait Bung Karno di kota tersebut," kata Gus Falah dalam keterangan tertulisnya, Jumat 30 Juni 2023.
Gus Falah mengungkapkan, jejak Sukarno bisa ditemukan di Rumah Ibu Inggit Garnasih. Rumah ini merupakan tempat tinggal Inggit Garnasih, salah satu istri Bung Karno.
Setelah menikah dengan Inggit, Bung Karno pun tinggal di rumah ini sekaligus melancarkan aksi-aksi perjuangan mencapai kemerdekaan, termasuk ketika membentuk Partai Nasional Indonesia (PNI) pada 4 Juli 1927.
Gus Falah melanjutkan, jejak Bung Karno juga bisa ditemui di Gedung Indonesia Menggugat. Gedung yang dahulu berfungsi sebagai Landraad atau Pengadilan Pemerintahan Kolonial Belanda, ini menjadi tempat Bung Karno diadili.
"Pada saat diadili, Bung Karno mengungkapkan 'pemberontakan' hatinya melalui pidato pembelaan yang legendaris, Indonesia Menggugat," ungkap Politisi PDI Perjuangan itu.
Baca: Basarah Hadiri Deklarasi The Soekarno Marhaen East Indonesia
Gus Falah melanjutkan, Institut Teknologi Bandung yang dulu bernama de Techniche Hoogeschool te Bandung juga penuh dengan jejak Sukarno. Di kampus ini, Bung Karno berkuliah dan menjadi insinyur.
Penjara Banceuy dan Sukamiskin, sambung Gus Falah, juga menjadi saksi perjuangan Bung Karno melawan pemerintah kolonial Belanda.
"Dan jangan lupa, di Bandung juga Bung Karno merumuskan ideologi Marhaenisme setelah berdiskusi dengan petani yang bernama Marhaen," papar Gus Falah.