Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) mengapresiasi PT PLN (Persero) yang telah melakukan pengisian tegangan pertama atau energize Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV yang menghubungkan Bukuan–PT Kalimantan Ferro Industry (KFI).
Energize tersebut dilakukan PLN untuk mendukung pertumbuhan industri nikel di Kalimantan. Untuk diketahui, PT KFI bergerak di industri pengolahan dan pemurnian (Smelter) Nikel.
Baca: Gus Falah Minta PT GNI Perhatikan Keselamatan Pekerja!
Gus Falah menyatakan, dalam industri smelter, pasokan listrik menjadi tumpuan utama guna kelancaran operasional produksi.
"Pemerintah sendiri menargetkan 53 smelter mineral beroperasi pada 2024. Ini khan membutuhkan listrik dengan kapasitas yang tak kecil," ujar Gus Falah dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/1).
Maka, ujar Gus Falah, PLN sudah bertindak tepat dengan menyokong pasokan listrik bagi smelter yang menjadi basis hilirisasi mineral.
Di akhir tahun 2022 lalu, lanjut Politisi PDI Perjuangan itu, PLN juga sudah mulai memasok listrik ke smelter feronikel milik PT Aneka Tambang di Halmahera, Maluku Utara. Bahkan, guna menyokong proyek ini PLN bertindak cepat dengan merelokasi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Dan Gas (PLTDG) dari Batanghari, Sumatera Selatan ke Halmahera Timur.
Baca: Risma Berencana Bangun Sejumlah Lumbung Sosial di Pati
Gus Falah berharap kedepannya dukungan PLN semakin dahsyat bagi hilirisasi mineral.
"Karena, pemerintah sendiri memprediksi kebutuhan listrik untuk mengoperasikan smelter berbagai komoditas mineral seperti nikel, bauksit, dan tembaga mencapai 5.600 Mega Watt, ini kapasitas yang tidak main-main," ujar Gus Falah.
"Intinya, hilirisasi mineral tak akan sukses tanpa pasokan listrik yang memadai," tambah Anggota DPR Dapil Jatim X itu.