Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VII DPR-RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) mendukung rencana PT Aneka Tambang (Antam) mengakuisisi smelter pengolahan nikel milik anak perusahaan baja China, Tsingshan Group.
Gus Falah menyatakan, akuisisi itu akan 'meruntuhkan' tuduhan bahwa hilirisasi pertambangan di Indonesia hanya menguntungkan China.
BaCa: Ganjar: Perlu Ada Ruang 'Check and Balances' di Pemerintahan
"Bila kita lihat laporan Skarn Associates (2023), sebagian besar atau 137 dari 248 tungku smelter nikel di Indonesia terafiliasi dengan China. Jadi, tuduhan itu sebenarnya bukan tanpa dasar," ujar Gus Falah, Jumat 20 September 2024.
"Nah, bila Antam mengakuisisi smelter nikel milik Tsingshan, tuduhan itu bisa diruntuhkan. Sebab Antam ini adalah perusahaan milik negara, sehingga penguasaan terhadap smelter itu menguntungkan Indonesia" tambah Politisi PDI Perjuangan itu.
Gus Falah melanjutkan, akuisisi itu juga penting dalam rangka mendukung pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia.
Diakuisisinya smelter itu, menurut Gus Falah akan membantu mendukung rencana Indonesia untuk mengembangkan industri baterai, termasuk baterai kendaraan listrik.
BaCa: Ganjar Pranowo Tegaskan Tak Berniat Ikuti Pilkada
"Kita tahu bersama, Tsingshan ini punya unit bisnis bernama REPT yang berpengalaman dalam produksi baterai kendaraan listrik, bahkan menduduki peringkat 9 di China untuk instalasi pemasangan baterai kendaraan listrik pada awal 2024," ungkap Gus Falah.
"Jadi akuisisi akan sangat menguntungkan Antam dan Indonesia, karena kita menguasai smelter dari perusahaan yang teruji dalam produksi baterai kendaraan listrik," tambahnya.