Ikuti Kami

Gus Falah Dukung MIND ID Kembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Torium

Gus Falah menyatakan, PLTT sangat bermanfaat untuk mengurangi emisi karbon. 

Gus Falah Dukung MIND ID Kembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Torium
Anggota DPR RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah).

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) mendukung pengembangan dan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Torium (PLTT) oleh MIND ID. 

Gus Falah menyatakan, PLTT sangat bermanfaat untuk mengurangi emisi karbon. 

BaCa: Ganjar Pranowo: Dari Pengacara hingga Gubernur

"Mengurangi emisi karbon khan memang perjuangan bangsa ini sekarang, jadi upaya MIND ID ini patut diapresiasi," ujar Gus Falah, Rabu (30/10/2024). 

Politisi PDI Perjuangan itu melanjutkan, pengembangan PLTT oleh MIND ID sangat logis, karena BUMN Holding Tambang 
 itu memiliki timah. 

Dan timah ini bisa dikatakan 'embrio' dari torium. Torium, sambung Gus Falah, yang oleh beberapa pakar disebut nuklir hijau merupakan sumber energi ramah lingkungan. 

"Meski dianggap salah satu jenis nuklir di samping uranium, namun limbah radioaktif dari torium jauh lebih rendah daripada uranium. Karena itu, torium disebut nuklir hijau," ungkap Gus Falah.

"Rencana inovatif dari MIND ID ini perlu didukung, semoga benar-benar terrealisasi," pungkasnya.

BaCa: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo

Sebelumnya, Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, mengungkapkan kemungkinan pihaknya akan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Torium untuk mengurangi emisi karbon dari kegiatan operasional Grup MIND ID.

Dilo menerangkan bahwa pihaknya telah memiliki roadmap terkait pembangunan PLTT tersebut. MIND ID akan menggandeng ThorCon, sebuah perusahaan yang mengembangkan teknologi reaktor nuklir yang berbasis di Amerika Serikat dan telah banyak terlibat dalam mengeksplorasi kemungkinan pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir di Indonesia.

”Mungkin 2029 kita sudah bisa punya prototyping pembangkit yang berbasis torium kita punya. Artinya ini yang, kita negosiasi kita punya sumber dayanya, mereka punya teknologinya, kita tunggu sama-sama untuk kita bisa melakukan ini,” lanjut Dilo.

Quote